China Sindir Perang Tarif AS: Negara Besar tak Menindas yang Lemah

2 weeks ago 11

8000hoki.com Situs situs Slot Maxwin Japan Terkini Pasti Lancar Menang Full Terus

hoki kilat Demo server Slots Maxwin Indonesia Terbaik Mudah Lancar Jackpot Online

1000 Hoki Online List Agen web Slots Gacor China Terbaik Pasti Lancar Jackpot Banyak

5000 hoki Platform web Slots Gacor Vietnam Terbaru Sering Jackpot Full Non Stop

7000 hoki Data Agen situs Slot Maxwin Thailand Terbaik Gampang Win Full Online

9000 hoki Data Daftar website Slots Maxwin China Terkini Sering Lancar Jackpot Full Terus

Alternatif Akun game Slots Maxwin basis Japan Terpercaya Sering Scatter Full Setiap Hari

Idagent138 Akun Slot Anti Rungkat

Luckygaming138 Daftar Slot Anti Rungkad Online

Adugaming Akun Slot Anti Rungkad Terbaik

kiss69 login Akun Slot

Agent188 login Slot Maxwin Online

Moto128 login Akun Slot Maxwin Online

Betplay138 Id Slot Game Terbaik

Letsbet77 Akun Slot Anti Rungkad Online

Portbet88 login Slot Gacor Terbaik

Jfgaming Daftar Akun Slot Maxwin

Mg138 login Akun Slot Game Terbaik

Adagaming168 Daftar Id Slot Terpercaya

Kingbet189 login Id Slot Game Terpercaya

Summer138 login Akun Slot Gacor

Evorabid77 login Slot Anti Rungkad Terpercaya

Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Luar Negeri China Wang Yi menyindir perang dagang Amerika Serikat, selaku negara besar, menindas negara lemah dengan menaikkan tarif impor.

Wang Yi menyampaikan sindiran itu saat konferensi pers di sela-sela pertemuan tahunan China, hari ini, Jumat (7/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jika satu pihak secara membabi buta member tekanan, China akan dengan tegas melawan," kata Wang Yi, dikutip Reuters.

Dia lalu berujar, "[AS] tidak boleh membalas kebaikan dengan keluhan, apalagi mengenakan tarif impor tanpa alasan."

Kebaikan yang dimaksud Wang Yi yakni bantuan China ke AS selama bertahun-tahun dalam menangani aliran obat prekursor fentanil ke AS.

Amerika Serikat baru-baru ini mengenakan tarif tambahan sebesar 10 persen terhadap impor dari China.

Wang Yi juga mendesak negara-negara berkembang untuk terus meningkatkan representasi dan kekuatan dalam tata kelola global.

Dia juga menyebut jika setiap negara menekankan prioritas nasional sendiri dan percaya pada kekuatan dan status, dunia akan kembali ke hukum rimba.

"Negara-negara kecil dan lemah akan menanggung beban," ungkap Wang Yi.

"Kekuatan-kekuatan besar tak seharusnya berorientasi pada keuntungan, dan tak seharusnya menindas yang lemah," imbuh dia.

Pernyataan Wang tak sedikitpun menyebut nama Presiden AS Donald Trump. Sejumlah analis menilai, dia ingin menjaga prospek perundingan dagang yang potensial di masa depan.

Sebelum komentar Wang muncul, Kedutaan Besar China di AS smpar mewanti-wanti Negeri Paman Sam.

Kedubes China menyatakan siap menghadapi perang apapun dengan AS termasuk perang dagang yang dilakukan Trump.

"Jika perang adalah yang diinginkan AS, entah itu perang tarif, perang dagang, atau bentuk perang lain, kami siap bertarung hingga akhir," demikian pernyataan Kedubes China.

Sebetulnya, perang dagang AS-China sudah terjadi selama periode pertama Trump. Saat itu, dia menerapkan tarif perdagangan ke Negeri Tirai Bambu akibat surplus perdagangan besar pada 2018.

Perang dagang ini lantas mengganggu rantai pasokan dunia hingga beberapa tahun terakhir.

(isa/bac)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |