Bukan Cuma Tempat Narapidana, Raffi Ahmad: Nusakambangan Juga Pusat Pangan

2 hours ago 2

REPUBLIKA.CO.ID,  CILACAP -- Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni, Raffi Ahmad, mengapresiasi transformasi lembaga pemasyarakatan (lapas) di Pulau Nusakambangan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Kawasan tersebut kini berkembang menjadi pusat ketahanan pangan dan pemberdayaan bagi warga binaan.

Ini merupakan pulau di lepas pantai selatan Pulau Jawa, secara administratif masuk dalam wilayah Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Pulau ini dikenal luas di Indonesia sebagai lokasi bagi beberapa lembaga pemasyarakatan (Lapas) berkeamanan tinggi yang dijuluki "Alcatraz Indonesia". Karena reputasinya sebagai tempat narapidana kasus berat, akses ke pulau ini sangat dibatasi dan dijaga ketat oleh petugas.

Meskipun demikian, Nusakambangan juga memiliki kekayaan alam yang luar biasa, dengan status sebagai cagar alam dan hutan lindung yang menyimpan keanekaragaman hayati unik, termasuk beberapa spesies tumbuhan dan hewan langka yang dilindungi, serta pantai-pantai alami yang indah namun jarang dijamah.

Di luar fungsi utamanya sebagai penjara, Nusakambangan juga menjalankan fungsi ekologis dan kini bertransformasi menjadi area produktif. Pemerintah daerah dan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) mengembangkan kawasan ini menjadi pusat ketahanan pangan, di mana warga binaan terlibat dalam kegiatan pertanian, perikanan (budidaya belut dan sidat), dan peternakan.

Transformasi ini bertujuan memberikan keterampilan kerja bagi narapidana dan mengubah citra pulau yang terisolasi menjadi kawasan yang berkontribusi pada ekonomi lokal dan ketahanan pangan, seimbang antara fungsi keamanan, konservasi alam, dan pemberdayaan manusia.

Inovasi

Di sela kunjungannya bersama Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) Agus Andrianto di Nusakambangan, Rabu (30/10/2025), Raffi menyatakan bahwa langkah tersebut merupakan inovasi luar biasa dari Menteri Imipas. Inovasi ini berhasil mengubah citra Nusakambangan, dari sekadar tempat pembinaan narapidana menjadi kawasan produktif dengan berbagai kegiatan ekonomi bernilai tambah.

“Tempat ini bukan hanya untuk pembinaan warga binaan, tapi juga sudah menjadi pusat pertahanan pangan. Ada tambak belut, ada pertanian, bahkan bisa sampai ekspor. Luar biasa sekali,” kata Raffi.

Ia menjelaskan bahwa warga binaan kini tidak hanya menjalani hukuman, tetapi juga mendapatkan kesempatan bekerja, memperoleh upah, serta menabung untuk bekal setelah bebas nanti.

sumber : Antara

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |