Bank Aladin Syariah Kantongi Pendapatan Rp 613 M di 2024

3 hours ago 2

Jakarta -

PT Bank Aladin Syariah Tbk atau Bank Aladin mencatat pendapatan Rp 613 miliar sepanjang 2024. Angka ini naik hampir dua kali lipat dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp 334 miliar.

Direktur Utama Bank Aladin Koko Tjatur Rachmadi mengatakan kenaikan ini didorong oleh pertumbuhan margin, bagi hasil, serta peningkatan signifikan pada pendapatan berbasis komisi (fee-based income) yang melonjak hampir lima kali lipat menjadi Rp 154 miliar. Total aset Bank Aladin tumbuh 32% menjadi Rp 9,36 triliun, terutama ditopang oleh ekspansi pembiayaan musyarakah yang naik hampir tiga kali lipat menjadi Rp 4,1 triliun.

"Dana pihak ketiga dalam bentuk simpanan mudharabah juga mengalami lonjakan signifikan menjadi Rp 5,4 triliun mencerminkan peningkatan kepercayaan nasabah terhadap layanan perbankan syariah digital yang diusung Bank Aladin," kata Koko dalam keterangannya, Senin (28/4/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peningkatan pembiayaan yang tinggi sepanjang tahun juga dibarengi dengan penerapan manajemen risiko dan pengelolaan portofolio yang disiplin. Hal ini tercermin dari tingkat pembiayaan bermasalah (Non-Performing Financing/NPF) yang berhasil dijaga tetap rendah di level 0,03%.

Koko menerangkan, ini tidak lepas dari sejumlah inisiatif strategis yang dijalankan sepanjang tahun, seperti optimalisasi ekosistem Alfamart, di mana Bank Aladin memperluas jaringan layanan keuangan berbasis komunitas melalui lebih dari 20.000 gerai di seluruh Indonesia, mendorong inklusi dan penetrasi nasabah baru secara efisien.

Peluncuran dan penyempurnaan fitur-fitur digital seperti Ala Deposito, Ala Impian, Ala Berbagi, Banking as a Service dan integrasi layanan syariah end-to-end yang memudahkan transaksi, menabung, hingga sedekah secara rutin dan otomatis. Kemudian, kemitraan strategis dengan berbagai institusi keuangan, fintech, dan B2B partners untuk memperluas distribusi produk, serta mempercepat pertumbuhan akuisisi pengguna dan dana pihak ketiga.

Lalu Efisiensi operasional berbasis teknologi, termasuk peningkatan proses credit scoring, manajemen risiko, dan automasi proses layanan nasabah, yang berkontribusi pada penurunan biaya operasional dan kualitas aset yang lebih terjaga.

"Capaian ini menjadi bukti komitmen kami dalam membangun bank syariah digital yang sehat, inklusif, dan berkelanjutan. Ke depan, kami akan terus menjaga kualitas pembiayaan, memperluas jangkauan layanan, dan bermitra lebih luas. Tujuan kami sederhana menjadikan layanan keuangan syariah mudah diakses dan berdampak nyata bagi jutaan orang," terang Koko.

(rea/ara)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |