Jakarta, CNN Indonesia --
Pakaian Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky saat mendatangi Gedung Putih pada Jumat (28/2) disebut-sebut menjadi salah satu alasan adu mulut antara dia dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump terjadi.
Adu mulut antara kedua presiden itu pun berakhir Zelensky dan delegasi diusir dari Gedung Putih oleh Trump.
Seorang pejabat AS yang mengamati pertemuan tersebut dan akrab dengan negosiasi Ukraina mengatakan kehadiran Zelensky yang hanya mengenakan kaus alih-alih setelan jas kemungkinan telah menjadi suatu masalah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya tahu itu pakaian khasnya, tapi momen ini berbeda," kata pejabat tersebut kepada CNN.
"Zelensky mestinya menangani (ini) secara berbeda. Begitu (Wakil Presiden JD) Vance duduk, ia seharusnya mengambil pendekatan yang jauh lebih mendamaikan," ucapnya.
Saat di Oval Office, Zelensky memang hanya mengenakan kaus hitam lengan panjang bergaya militer. Pakaian seperti itu sudah dia kenakan sejak dimulainya invasi Rusia pada Februari 2022 lalu, dengan alasan untuk menunjukkan solidaritas dengan tentara yang berperang.
Zelensky mengenakan kaus itu tiap bertemu dengan para pemimpin dunia dan saat berpidato di Kongres AS.
Pakaian Zelensky ini sejak lama telah dikritik beberapa pihak di Washington, terutama media sayap kanan, karena dinilai tak menghargai acara maupun pemimpin dunia yang dia temui.
Dalam pertemuan di Oval Office sendiri, seorang wartawan sempat menyuarakan tuduhan bahwa Zelensky tak menghormati acara karena tidak mengenakan setelan jas.
Menurut wartawan BBC yang hadir, pertanyaan itu memancing perubahan atmosfer di ruangan.
"Kenapa Anda tidak memakai jas?" tanya wartawan yang merupakan kepala koresponden Gedung Putih untuk jaringan Real America's Voice, Brian Glenn, seperti dikutip BBC.
"Anda berada di kantor tertinggi negara ini, dan Anda menolak mengenakan jas. Apakah Anda memiliki jas? Banyak orang Amerika memiliki masalah dengan Anda yang tidak menghormati martabat kantor ini," ucapnya.
Pertanyaan itu lantas menjadi momen pertama yang membuat Zelensky tersinggung dan kesal. Padahal sebelum itu, suasana cukup hangat karena pembicaraan diplomatik Zelensky dengan Trump tampak bersahabat.
"Saya akan memakai kostum (re: jas) setelah perang ini selesai. Mungkin sesuatu seperti milik Anda, mungkin sesuatu yang lebih baik. Saya tidak tahu, kita lihat saja. Atau mungkin sesuatu yang lebih murah. Terima kasih," balas Zelensky.
Selepas pertanyaan Glenn, konferensi pers pun berlanjut ke pertanyaan soal apakah AS akan mengirim lebih banyak senjata ke Ukraina. Saat menjawabnya, Trump di akhir merujuk kembali ke pertanyaan Glenn mengenai pakaian Zelensky.
"Saya suka pakaian Anda," ucap Trump.
"Saya pikir dia berpakaian indah," lanjutnya.
Menurut laporan, sikap Trump ini sedikit berbeda ketika tak lagi di depan media. Outlet berita Axios menyebut sebelum pertemuan, staf Gedung Putih telah meminta agar Zelensky mengenakan setelan jas. Mereka tersinggung begitu tahu bahwa Zelensky menolak melakukannya.
Pembicaraan antara Zelensky dan Trump sempat bernuansa positif selama hampir 20 menit, sebelum akhirnya adu mulut usai interupsi oleh Wakil Presiden AS JD Vance.
Vance saat itu memanggil Zelensky dengan "Tuan Presiden" karena Zelensky memanggilnya "JD".
"Saya pikir tidak sopan bagi Anda untuk datang ke Oval Office dan mencoba memperjuangkan masalah ini di depan media Amerika saat ini," ucap Vance.
Pembicaraan pun memanas dari sana. Zelensky akhirnya diusir dari Oval Office dan membuat hubungan AS-Ukraina mencapai titik terendahnya.
Menurut pejabat yang bicara kepada CNN, aksi Zelensky mengoreksi Trump maupun Vance di depan media bukanlah langkah yang bijak.
"Ini adalah masa depan negaranya. Bukan waktunya untuk berdalih dan bukan waktunya untuk secara terbuka mengoreksi Wakil Presiden atau Presiden AS," kata pejabat tersebut.
(rds/blq)