Asing Minat Garap Proyek Giant Sea Wall, Ada China-Korsel

1 day ago 7

Jakarta -

Mega proyek Tanggul Laut Raksasa atau Giant Sea Wall (GSW) telah menarik minat investor asing. Beberapa di antaranya mulai dari Belanda, China, hingga Korea Selatan.

Hal ini disampaikan oleh Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo. Menurutnya, cukup banyak negara yang tertarik masuk ke proyek strategis nasional (PSN). Namun pihaknya masih ingin melakukan sejumlah perbaikan.

"Kemarin disampaikan oleh Pak Menko Infrastruktur (Agus Harimurti Yudhoyono), China juga tertarik, Korea (Selatan) juga tertarik. Sebetulnya cukup banyak sih, cuma ya formatnya dulu kita benerin lalu kita berbicara teknisnya," kata Dody di Kantor Kementerian PU, Jakarta Selatan, Senin (14/4/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dody pun menargetkan, detail engineering design (DED) dari proyek Tanggul Laut Raksasa ini dapat diselesaikan pada akhir 2025. Hingga saat ini proses feasibility study pun masih terus dilangsungkan.

"Tahun-tahun ini harapan saya kalau bisa DED-nya kelar," ujar Dody.

Namun demikian, Dody sedikit ragu mengingat FS masih berlangsung. Di sisi lain Kementerian PU juga telah memiliki basic design dari National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) yang lalu, namun tetap perlu dilakukan pembaruan.

"FS-nya belum kelar. Basic design sebenernya sudah ada, yang dulu banget. Tapi kemudian itu kan mesti diupdate NCDC itu," kata dia.

Pemerintah Belanda menyatakan komitmennya untuk mendukung program prioritas Indonesia hingga 300 juta euro atau sekitar Rp 5,72 triliun (kurs 1 euro = Rp 19.070). Dukungan tersebut salah satunya untuk merealisasikan pembangunan Tanggul Laut Raksasa.

Duta Besar Belanda untuk Indonesia, Timor-Leste dan Asean Marc Gerritsen menjelaskan, suntikan pendanaan itu diberikan melalui lembaga pendanaan Invest International.

"Invest International, melalui kerja sama dengan Kementerian Keuangan Indonesia, telah menyiapkan paket pendanaan senilai € 300 juta dalam bentuk hibah dan pinjaman lunak untuk mendukung proyek-proyek strategis di sektor air, energi terbarukan dan pengelolaan sampah," kata Gerritsen, dikutip dari keterangan tertulis, Senin (14/4).

Pendanaan ini di antaranya direncanakan untuk untuk beberapa inisiatif prioritas, antara lain perlindungan pesisir pantai seperti di Demak dan Cirebon sebagai bagian dari inisiatif Giant Sea Wall. Kemudian juga pembangunan instalasi pengolahan air gambut menjadi air minum di Riau dan Kalimantan Selatan, serta waste to energy di TPA Legok Nangka, Jawa Barat.

Gerritsen menyampaikan, sejak 2008, Pemerintah Belanda telah terlibat dalam tahap awal perencanaan dan studi teknis proyek pengamanan pesisir utara Jawa melalui program National Capital Integrated Coastal Development (NCICD).

(acd/acd)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |