Apa Itu Operasi Antinarkoba Filipina yang Seret Duterte ke ICC?

1 day ago 3

CNN Indonesia

Rabu, 12 Mar 2025 07:35 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --

Filipina pernah memiliki kampanye antinarkoba yang begitu agresif hingga membuat eks Presiden Rodrigo Duterte jadi buronan Mahkamah Pidana Internasional (ICC).

Kampanye itu bertajuk Project Double Barrel, sebuah operasi pemberantasan narkoba yang secara brutal menghabisi nyawa para pengguna dan pengedar narkoba di Filipina.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada 2016, Wali Kota Davao saat itu, Rodrigo Duterte, menyatakan bahwa para pengguna, pengedar, dan penjual narkoba harus dihukum keras, bahkan sah-sah saja untuk dibunuh. Duterte bicara demikian saat sedang berkontestasi dalam pemilihan presiden.

Kampanye antinarkobanya itu tak ayal sukses menarik hati masyarakat yang saat itu memang sedang dilanda masalah sosial imbas narkotika.

"Lupakan undang-undang tentang hak asasi manusia. Jika saya berhasil sampai ke istana kepresidenan, saya akan melakukan apa yang saya lakukan sebagai wali kota. Anda pengedar narkoba, perampok, dan orang-orang pemalas, lebih baik Anda pergi karena saya akan membunuh kalian," kata Duterte saat kampanye, seperti dikutip Reuters.

Setelah terpilih dan resmi menjabat presiden, Duterte pun langsung meluncurkan Project Double Barrel. Operasi anti-narkoba itu melibatkan Kepolisian Nasional Filipina dan dijalankan dengan begitu represif.

Menurut catatan kelompok pembela hak asasi manusia, operasi itu menewaskan 12.000 hingga 30.000 orang dengan puncak kematian terjadi selama 2016 dan 2017. Data kepolisian sementara itu mencatat angka yang lebih kecil yakni lebih dari 6.200 jiwa.

Kelompok pembela HAM melaporkan bahwa selama periode itu, ribuan pengguna narkoba dan pedagang kecil tewas dibunuh secara misterius oleh penyerang tak dikenal. Sementara menurut polisi, sebagian besar kematian terjadi karena penyakit yang diderita maupun karena baku tembak.

Meski telah menggencarkan tindakan keras seperti itu, popularitas Duterte pada faktanya tidak berkurang.

Sebuah jajak pendapat yang dirilis oleh badan survei Social Weather Stations pada Desember 2016 menunjukkan 77 persen warga Filipina puas dengan kinerja Duterte.

Bersambung ke halaman berikutnya...


Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |