Di pasar komoditas, harga emas bertahan di kisaran tertinggi sepanjang masa di atas 4.500 dolar AS per ons. (ilustrasi)
REPUBLIKA.CO.ID, HONG KONG -- Bursa saham Asia menguat tipis pada Jumat (26/12/2025) di tengah perdagangan yang relatif sepi akibat libur Boxing Day, sementara sejumlah bursa regional lainnya masih tutup. Penguatan ini mengikuti kinerja Wall Street yang mencetak rekor tertinggi menjelang libur Natal.
Bursa di Tokyo, Shanghai, Seoul, dan Taipei ditutup menguat pada perdagangan Jumat. Sebelumnya, sebagian besar pasar global tidak beroperasi pada Kamis (25/12/2025), karena perayaan Natal.
Penguatan regional berlanjut setelah saham-saham Amerika Serikat ditutup di level tertinggi sepanjang masa pada pekan ini. Sentimen positif ditopang data yang menunjukkan ekonomi Amerika Serikat tumbuh 4,3 persen pada kuartal ketiga.
Sejumlah analis juga menyoroti potensi Santa Claus rally, yakni fenomena kenaikan harga aset pada lima hari terakhir Desember dan dua hari pertama Januari. Kondisi ini kerap muncul meski likuiditas pasar menipis menjelang pergantian tahun.
Di pasar komoditas, harga emas bertahan di kisaran tertinggi sepanjang masa di atas 4.500 dolar AS per ons. Harga perak bahkan mencetak rekor baru dengan menembus level 75 dolar AS per ons, seperti dikutip dari AFP, Jumat (26/12/2025).
Kenaikan harga logam mulia tersebut dipicu meningkatnya ketegangan geopolitik antara Amerika Serikat dan Venezuela. Washington meningkatkan tekanan terhadap Caracas melalui blokade kapal minyak yang terkena sanksi.
Tekanan geopolitik itu memperkuat ekspektasi pasar bahwa bank sentral Amerika Serikat akan melanjutkan pemangkasan suku bunga pada tahun depan. Kondisi tersebut mendorong emas dan perak tetap menjadi aset lindung nilai yang diminati investor.
sumber : Antara
.png)
2 hours ago
2











































