Agenda RUPSLB Diumumkan, Ini yang Ditunggu Pasar dari Merger EXCL-FREN

1 month ago 19

PT XL Axiata Tbk (EXCL) dan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa (RUPST & RUPSLB) pada 25 Maret 2025.

 MNC Media)

Agenda RUPSLB Diumumkan, Ini yang Ditunggu Pasar dari Merger EXCL-FREN. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – PT XL Axiata Tbk (EXCL) dan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa (RUPST & RUPSLB) pada 25 Maret 2025.

Salah satu agenda utama yang dinantikan pasar adalah keputusan merger kedua operator telekomunikasi tersebut, yang akan diajukan untuk mendapat persetujuan pemegang saham.

Research Analyst Panin Sekuritas, Aqil Triyadi, menilai bahwa persetujuan merger akan menjadi agenda utama dalam RUPSLB. Menurutnya, aksi korporasi ini telah lama dinantikan oleh pelaku pasar.

“Dengan segala benefit dari merger, investor akan mendapatkan long-term benefit dari sinergi yang akan menciptakan value creation, sehingga momentum RUPSLB ini sangat krusial untuk emiten, investor maupun industri telekomunikasi di Indonesia,” kata Aqil.

Dalam RUPSLB, juga terdapat agenda meminta persetujuan untuk buyback saham dari pemegang saham yang menolak aksi korporasi ini. Menurut pihak ketiga, mekanisme ini dirancang untuk memfasilitasi investor yang ingin keluar dari kepemilikan saham.

Dissenting shareholders tetap difasilitasi lewat buyback. Namun investor yang setuju terhadap aksi korporasi ini memiliki kans lebih besar untuk mendapatkan nilai tambah yang jauh lebih besar,” ujarnya.

“Bisa dibayangkan, harga buyback memberikan potensi upside sekitar 3,5 persen. Namun jika hold dan merger berjalan serta nilai sinergi pra-pajak sampai Rp4,8-Rp6,4 triliun per tahun maka ini nilainya setara 15 persen dari valuasi gabungan EXCL dan FREN saat ini jika menggunakan market cap sebagai acuan. Ini jauh lebih besar dan menguntungkan untuk investor,” demikian kata Aqil.

Menurut perhitungan Aqil, dengan adanya sinergi dari XLSmart (hasil merger EXCL dengan FREN) berpotensi mengantongi laba operasi EBITDA Rp24-Rp26 triliun pasca integrasi.

“Peningkatan EBITDA sebesar ini akan sangat sulit dicapai atau butuh waktu yang lama jika EXCL dan FREN berdiri sendiri. Dengan merger skala dan akselerasi pertumbuhan operating profit lebih besar dan lebih cepat. Dengan asumsi valuasi perusahaan di 4-5x EBITDA saja maka harga wajar saham XLSmart nanti setidaknya Rp3.000 per saham,” tuturnya.

Secara sederhana, Aqil menjelaskan bahwa dengan valuasi XLSmart sekitar Rp3.000, terdapat potensi return sebesar 28 persen dari harga merger di Rp2.350. Inilah alasan mengapa investor yang mempertahankan (hold) sahamnya berpeluang mendapatkan keuntungan lebih besar.

Selain agenda RUPSLB, EXCL juga berencana membagikan dividen sebesar Rp85,7 per saham. Jika mengacu pada harga penutupan terakhir saham EXCL di Rp2.270, dividen ini setara dengan imbal hasil sekitar 3,8 persen.

Sebagai catatan, dari segi rasio payout, nilai nominal dividen, hingga imbal hasil, angka ini merupakan yang tertinggi sejak 2020. Peningkatan tersebut sejalan dengan lonjakan laba bersih EXCL yang signifikan pada 2024.

Aqil optimistis bahwa merger ini tidak hanya mendorong peningkatan pangsa pasar dan profitabilitas XLSmart, tetapi juga memperkuat neraca perseroan.

Dengan demikian, kapasitas perusahaan untuk berekspansi ke sumber pertumbuhan baru dapat tetap terjaga secara berkelanjutan.

Sementara itu, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) dikabarkan akan segera memberikan persetujuan terhadap merger EXCL dan FREN. Menurut laporan media, kedua perusahaan masih harus memenuhi beberapa persyaratan sebelum keputusan resmi dari menteri diterbitkan. (Aldo Fernando)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |