Transformasi dan Inovasi Bisnis yang Berani dari Unilever (UNVR) di Bawah Kepemimpinan Benjie Yap

1 month ago 28

PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) tengah melakukan transformasi bisnis dan organisasi usai mendivestasikan bisnis es krimnya.

 MNC Media)

Transformasi dan Inovasi Bisnis yang Berani dari Unilever (UNVR) di Bawah Kepemimpinan Benjie Yap (Foto: MNC Media)

IDXChannel - PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) tengah melakukan transformasi bisnis dan organisasi usai mendivestasikan bisnis es krimnya.

Langkah-langkah strategis tersebut menggarisbawahi komitmen Unilever untuk memperkuat posisi di pasar dan mendorong pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan.

Senior Technical Analyst Mirae Asset Sekuritas, Muhammad Nafan Aji Gusta Utama mengungkapkan, kinerja yang masih underwhelming, sudah sepatutnya Unilever menjalankan efisiensi bisnis.

"Agar supaya mampu mempertahankan atau meningkatkan sustainability. Karena memang ini tujuannya kan apalagi Unilever juga melakukan efisiensi rantai pasok agar bahan baku tetap stabil," kata Nafan kepada IDX Channel, Kamis (13/2/2025).

Berdasarkan laporan kinerja Unilever, perseroan telah meluncurkan atau meluncurkan ulang 46 inovasi untuk memperkuat merek dan portofolio serta memanfaatkan segmen konsumen yang sedang bertumbuh.

Menurut Nafan, setelah 46 inovasi itu diluncurkan, tetap harus ada efisiensi agar peluncuran produk tersebut benar-benar diterima oleh para pelaku pasar.

"Saya sudah bilang sebelumnya bahwasannya Unilever harus meningkatkan inovasi bisnis agar supaya dalam peluncuran produk itu harus benar-benar diterima oleh para pelaku pasar, itu yang paling penting," tutur Nafan.

Hingga saat ini, transformasi Unilever Indonesia telah berhasil mengurangi stok distributor sekitar 50 persen dibandingkan dengan level 2021, atau mencapai level stok terendah selama lebih dari 10 tahun terakhir. 

Perseroan berhasil mencapai zero overdue (nol keterlambatan) dari mitra DT (Distributive Trade) dan menerapkan struktur harga yang konsisten dan transparan di penjuru market.

"Karena kan Unilever saat ini masih menghadapi tantangan dalam rangka bagaimana supaya perusahaan ini bisa mampu meningkatkan profitabilitas ya apalagi kondisi pegangan harga sama ini sedang di downtrend," kata Nafan.

Sementara itu, Presiden Direktur Unilever Indonesia Benjie Yap menegaskan, perseroan sudah mengatasi banyak tantangan di tahun lalu, dengan menunjukkan efektivitas dalam mengelola modal kerja.

"Selama tahun ini, kami mencapai modal kerja terendah dalam hitungan hari, mencapai minus 25,1 hari dengan keterlambatan pelanggan yang minimal. Hal ini menunjukkan efektivitas kami dalam mengelola modal kerja," ujar Benjie.

"Kami berkomitmen untuk terus berupaya meningkatkan pengelolaan modal kerja guna menghasilkan kinerja keuangan yang lebih baik di masa mendatang," kata dia.

Penjualan UNVR mencapai Rp35,1 triliun sepanjang 2024 dengan raihan laba bersih sebesar Rp3,4 triliun.

Ke depannya, Unilever Indonesia tetap berkomitmen terhadap pertumbuhan jangka panjang dan berkelanjutan dibandingkan dengan kinerja jangka pendek, dan akan terus mengambil tindakan tegas untuk mengatasi berbagai masalah operasional.

Melanjutkan kemajuan yang telah dicapai pada 2024, Perseroan akan melanjutkan transformasi Go-To-Market di 2025 termasuk memperluas jangkauan distribusi langsung dan tidak langsung, serta memastikan eksekusi yang mulus di pasar.

Peningkatan marjin laba kotor melalui efisiensi operasional dan peningkatan volume, serta membangun brand dan portofolio yang lebih kuat dan terus berinvestasi di balik brand untuk memastikan seluruh brand tetap kompetitif dan relevan.

UNVR meyakin upaya-upaya tersebut akan memberikan fondasi yang lebih kuat untuk pertumbuhan jangka panjang, Perseroan mengantisipasi akan melihat manfaat dari tindakan reset tersebut pada paruh kedua 2025.

(DESI ANGRIANI)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |