BANDUNG, iNews.id – Polisi mengungkap motif pengeroyokan hingga mengakibatkan RS (24) juru parkir minimarket di Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung, Jawa Barat tewas. Pengeroyokan itu dilakukan puluhan anggota geng motor. Para pelaku kini sudah ditangkap untuk diproses hukum lebih lanjut.
Kapolresta Bandung, Kombes Pol Aldi Subartono mengatakan, para pelaku menganiaya korbanhanya karena masalah sepele yakni, saling ejek.

Baca Juga
Kasus Pengeroyokan Jukir Cimaung Bandung, Polisi Tangkap 21 Anggota Geng Motor
“Hanya karena ejekan, para pelaku mengejar korban hingga menganiaya, yang akhirnya menyebabkan korban meninggal dunia,” ujarnya di Mapolresta Bandung, Selasa (18/3/2025).
Terkait hubungan antara pelaku dan korban, menurut Aldi, masih didalami penyidik. Termasuk senjata tajam yang dibawa para pelaku yang saat itu sedang membagikan takjil.

Baca Juga
Polisi Ungkap Kronologi Jukir Minimarket di Bandung Tewas Dikeroyok Geng Motor
“Ini yang masih kita dalami. Proses hukum dan fakta-fakta masih kita bangun berdasarkan keterangan saksi-saksi agar perkara ini menjadi terang,” kata Aldi.
Sebelumnya, polisi kembali menangkap 10 anggota geng motor yang terlibat pengeroyokan juru parkir (jukir) minimarket berinisial RS (24) hingga tewas di Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung. Dengan demikian, total sudah 21 orang yang ditangkap dalam kasus tersebut.
Para pelaku ditangkap dalam pelariannya di Kabupaten Garut, Senin (17/3/2025) malam.
Kapolresta Bandung, Kombes Pol Aldi Subartono, mengungkapkan, dari 10 orang yang diamankan, lima di antaranya merupakan pelaku utama.
“Tadi malam tim mengamankan 10 orang di Garut. Dari hasil pendalaman, lima di antaranya adalah pelaku utama yang saat kejadian ikut melakukan kekerasan,” ujarnya dalam konferensi pers di Mapolresta Bandung, Selasa (18/3/2025).
Aldi Subartono mengungkapkan bahwa kelima pelaku ini adalah orang-orang yang secara langsung melakukan kekerasan terhadap korban hingga meninggal dunia.
Selain para pelaku utama, polisi juga mengamankan beberapa orang lain yang diduga membantu mereka kabur.
Editor: Kastolani Marzuki