JAKARTA, iNews.id - Kampung Pasir Sumenep, terletak di Kabupaten Sumenep, Pulau Madura, Jawa Timur. Kampung Pasir menyimpan pesona yang unik dan memikat.
Lebih dari sekadar namanya yang merujuk pada kondisi geografisnya, kampung ini menyimpan kekayaan tradisi, budaya dan potensi alam yang patut untuk dieksplorasi.

Baca Juga
7 Tempat Wisata Long Weekend di Semarang, Nomor 2 Suasana Eropa Klasik
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sumenep dan catatan dari Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Sumenep, Kampung Pasir memiliki karakteristik dan daya tarik tersendiri.
Kondisi Geografis dan Demografi
Sesuai dengan namanya, sebagian wilayah Kampung Pasir memang memiliki tekstur tanah berpasir, terutama di area dekat dengan garis pantai.

Baca Juga
5 Tempat Wisata di Banyumanik Semarang, Nomor 3 Ideal untuk Santai Nikmati Keindahan Alam
Seiring masuk ke wilayah permukiman, kondisi tanah bervariasi. Data BPS menunjukkan bahwa mayoritas penduduk Kampung Pasir bermata pencaharian sebagai nelayan, petani garam, pedagang, dan perajin. Kedekatan dengan laut menjadi sumber utama penghidupan bagi sebagian besar warganya.
Keunikan dan Potensi
Kampung Pasir Sumenep di Madura, Jawa Timur, memiliki tradisi unik yang telah berlangsung selama ratusan tahun. Penduduknya memiliki kebiasaan tidur di atas pasir, bukan di atas kasur biasa.
Pasir yang digunakan berasal dari Gunung Pasir di Desa Legung Barat dan Pantai Lombang, yang berwarna putih kecokelatan, lembut dan halus. Sebelum digunakan, pasir ini diayak dan dibersihkan agar tetap higienis.
Menariknya, beberapa bayi di kampung ini bahkan lahir di atas pasir dan masyarakat percaya bahwa tidur di atas pasir memiliki manfaat kesehatan, seperti membantu relaksasi dan memberikan kenyamanan lebih dibandingkan kasur biasa.
Selain itu, pasir memiliki sifat menyerap suhu di sekitarnya, sehingga terasa lebih sejuk saat cuaca panas dan lebih hangat saat cuaca dingin.
Penduduk Kampung Pasir juga dikenal sangat ramah dan menjunjung tinggi nilai sopan santun. Mereka mengizinkan pengunjung untuk mencoba tidur di atas pasir dengan syarat melepas alas kaki terlebih dahulu.
Kampung ini telah menarik perhatian wisatawan dari berbagai belahan dunia dan bahkan pernah dikunjungi oleh perwakilan dari Kedutaan Jepang.
Sebagai kampung pesisir, kehidupan masyarakat Kampung Pasir sangat erat kaitannya dengan laut. Tradisi melaut masih dipegang teguh, tercermin dalam ritual-ritual sederhana yang dilakukan sebelum melaut dan semangat gotong royong dalam membangun perahu.
Hasil laut seperti ikan segar dan produk olahan laut menjadi komoditas penting bagi perekonomian kampung.
Editor: Kurnia Illahi