Saham WIFI Melesat Belasan Persen usai Umumkan Rights Issue Jumbo

1 week ago 15

Saham WIFI melonjak usai umumkan rights issue Rp5,89 triliun untuk pembangunan jaringan internet murah. Pelaksanaan HMETD dijadwalkan Juni 2025.

 Freepik)

Saham WIFI Melesat Belasan Persen usai Umumkan Rights Issue Jumbo. (Foto: Freepik)

IDXChannel - Saham PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) atau Surge melonjak pada sesi I perdagangan Jumat (11/4/2025) setelah perusahaan mengumumkan rencana penambahan modal lewat rights issue jumbo.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham WIFI melambung 14,65 persen ke level Rp2.270 per unit dengan nilai transaksi Rp371,5 miliar dan volume perdagangan 165,8 juta saham.

Pada Kamis (10/4/2025), saham WIFI ditutup melejit 24,92 persen.

Alhasil, dalam sepekan saham ini melompat 42,77 persen, sedangkan dalam sebulan naik 20,74 persen. Sejak awal 2025 (year to date/YtD), saham WIFI terbang 453,66 persen.

Kapitalisasi pasar (market cap) WIFI saat ini menyentuh Rp5,36 triliun.

Diwartakan sebelumnya, WIFI berencana menggelar penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue dengan menerbitkan sebanyak 2,94 miliar saham baru. Aksi ini setara dengan 55,56 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah rights issue.

Jika seluruh saham baru terserap, perseroan berpotensi mengantongi dana segar hingga Rp5,89 triliun.

Bagi pemegang saham yang tidak melaksanakan haknya dalam rights issue ini, kepemilikan mereka akan terdilusi hingga maksimum 55,56 persen dari total porsi kepemilikan sebelum rights issue.

Setelah dikurangi biaya emisi, dana hasil rights issue akan disalurkan melalui entitas anak, yakni PT Jaringan Infra Andalan (JIA), yang kemudian akan diteruskan ke PT Integrasi Jaringan Ekosistem (IJE).

Mayoritas dana, sekitar Rp5,8 triliun, akan digunakan untuk pembangunan jaringan Fiber To The Home (FTTH) bagi 4 juta homepass di Pulau Jawa. Infrastruktur ini mencakup perangkat Optical Line Terminal (OLT), Optical Distribution Cabinet (ODC), Fiber Optic Distribution Wire, Optical Distribution Point (ODP), Drop Wire, dan Optical Network Terminal (ONT).

Saat ini, IJE masih menyeleksi vendor dan kontraktor yang akan menangani proyek tersebut. Penandatanganan kontrak diperkirakan selesai paling lambat akhir kuartal II-2025. Targetnya, proyek ini rampung pada akhir 2025 dan akan menjadi sumber pendapatan utama IJE melalui layanan internet murah dengan tarif Rp100 ribu per bulan.

Selain pembangunan jaringan, sisa dana akan digunakan sebagai modal kerja IJE, termasuk pembelian perlengkapan pendukung, pengembangan layanan, pemasaran, pelatihan, serta biaya operasional lainnya.

Jika dana dari rights issue tidak mencukupi, perseroan akan menutup kekurangan melalui kas internal atau pendanaan eksternal dari perbankan dan lembaga keuangan lainnya.

Pernyataan pendaftaran rights issue ini ditargetkan efektif pada 3 Juni 2025. Sementara, periode pelaksanaan HMETD dijadwalkan berlangsung pada 17–23 Juni 2025.

Pemegang saham utama, PT Investasi Sukses Bersama (ISB), yang terafiliasi dengan pengusaha Hashim Djojohadikusumo, telah menyatakan kesiapannya untuk mengeksekusi seluruh haknya dalam rights issue ini. ISB akan menebus 1,48 miliar saham baru dengan total nilai Rp2,97 triliun. (Aldo Fernando)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |