Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa memberikan paparan pada konferensi pers APBN KiTa di Jakarta, Senin (22/9/2025). Menteri Keuangan melaporkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mengalami defisit sebesar Rp321,6 triliun atau 1,35 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada Agustus 2025.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa melaporkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 mengalami defisit sebesar Rp 371,5 triliun atau 1,56 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) per 30 September 2025. Pendapatan negara tercatat sebesar Rp 1.863,3 triliun atau setara 65 persen dari proyeksi (outlook) APBN 2025. Nilai tersebut terkoreksi 7,2 persen dibandingkan realisasi pada periode yang sama tahun 2024 sebesar Rp 2.008,6 triliun.
“Sampai dengan akhir triwulan III 2025, kinerja APBN tetap terjaga dengan defisit 1,56 persen terhadap PDB dan keseimbangan primer yang positif,” kata Purbaya dalam konferensi pers APBN KiTa Edisi Oktober 2025 di Jakarta, Selasa (14/10/2025).
Menurut Purbaya, tekanan ini disebabkan oleh penurunan harga komoditas global yang memengaruhi penerimaan perpajakan, khususnya di sektor minyak dan gas (migas) serta pertambangan.
Serapan penerimaan perpajakan tercatat sebesar Rp 1.516,6 triliun atau 63,5 persen dari proyeksi, terkoreksi 2,9 persen dibandingkan realisasi tahun lalu.
Rinciannya, penerimaan pajak turun 4,4 persen dengan realisasi Rp 1.295,3 triliun atau 62,4 persen dari proyeksi. Tren berbeda terlihat pada penerimaan kepabeanan dan cukai yang tumbuh 7,1 persen, mencapai Rp 221,3 triliun atau 71,3 persen dari proyeksi.
“Penurunan harga komoditas seperti batu bara dan sawit menyebabkan penerimaan pajak penghasilan (PPh) badan dan pajak pertambahan nilai (PPN) dalam negeri sedikit tertahan. Namun, sektor manufaktur dan jasa masih memberikan kontribusi positif terhadap penerimaan,” ujar Purbaya.
Sementara itu, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) tercatat mencapai Rp 344,9 triliun atau 72,3 persen dari proyeksi, melambat 19,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
sumber : ANTARA