REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA, – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengungkapkan bahwa pertumbuhan ekonomi nasional dapat mencapai 5,6-5,7 persen jika program-program perumahan yang dilaksanakan oleh Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) berhasil. Pernyataan ini disampaikan Purbaya di Jakarta, Selasa.
Purbaya menyatakan keyakinannya bahwa program perumahan memiliki kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, meskipun ia belum menghitung secara pasti kontribusinya. Menurutnya, pembangunan rumah melibatkan banyak industri turunan seperti industri material konstruksi dan furnitur, yang dapat mendorong investasi di berbagai sektor.
"Saya belum hitung berapanya, tapi amat signifikan. Rumah itu dianggap investasi, jadi di segala sisi naik semua," ujar Purbaya.
Lebih lanjut, Purbaya meyakini bahwa program-program perumahan yang digagas oleh Menteri PKP, Maruarar Sirait (Ara), akan berjalan dengan baik. Ia menekankan pentingnya mengembalikan perekonomian yang sempat melambat agar rakyat dapat hidup lebih sejahtera.
"Yang penting kemarin ekonomi melambat. Kita coba kembalikan ekonomi menjadi lebih baik. Yang penting itu ekonomi kita membaik, rakyat hidupnya lebih sejahtera," tambahnya.
Purbaya juga menegaskan dukungannya terhadap program-program Kementerian PKP. "Program-program seperti ini akan saya dukung sepenuhnya," katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Menkeu Purbaya melakukan kunjungan ke Kementerian PKP untuk membahas sejumlah topik terkait perumahan. Ara mengapresiasi dukungan yang diberikan oleh Purbaya, menyebutnya sebagai dukungan luar biasa.
"Saya terus terang merasa mendapatkan dukungan yang luar biasa hari ini. Menteri Keuangan bekerja sangat cepat, tetapi juga bertanggung jawab membantu kami," ungkap Ara.
Sebagai informasi tambahan, Purbaya menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia berpotensi mencapai 5,5 persen pada triwulan IV 2025. Kinerja ini diyakini akan menjadi sinyal awal pembalikan arah ekonomi menuju fase pertumbuhan yang lebih cepat di masa mendatang.
Konten ini diolah dengan bantuan AI.
sumber : antara