Produksi Susu Lokal Masih Seret, Impor Sapi Perah Jauh dari Target

1 day ago 5

Jakarta -

Realisasi impor sapi perah masih minim. Jumlahnya hingga pertengahan tahun ini belum mencapai setengahnya dari target 250.000 ekor.

Impor sapi perah ini menjadi misi pemerintah dengan cara mendorong pelaku usaha untuk berinvestasi. Langkah ini dilakukan sebagai rangka menggenjot produksi susu dalam negeri yang masih 80% impor.

Wakil Menteri Pertanian Sudaryono mengatakan dorongan impor sapi perah ini memang menjadi langkah untuk menambah produksi susu dalam negeri terutama memenuhi kebutuhan untuk Makan Bergizi Gratis (MBG). Saat ini salah satu kendala dari pelaku usaha adalah kesiapan dalam investasi tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Karena diketahui, pelaku usaha yang mau impor sapi perah bukan sekedar impor, namun juga berinvestasi dalam bentuk peternakan sehingga bisa menambah produksi susu.

"Ya kita kan ini sifatnya investasi ya kan, kita dorong, kita fasilitasi. Banyak sebetulnya masalahnya tuh bukan pada willingness-nya mereka, tapi kadang-kadang kesiapan, kesiapan lahan di tempat kita, kesiapan petani mitranya gitu ya," kata dia ditemui di Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Jumat (13/6/2025).

Meski demikian, Sudaryono menegaskan bahwa importasi ini dilakukan untuk menambah populasi dan produksi susu dalam negeri. Sudaryono juga menegaskan misi ini tidak melibatkan anggaran negara sama sekali karena benar-benar berasal dari investasi.

"Kita target 250.000, ya kita ingin push untuk dekat ke sana, ini kan bukan lagi duit APBN, dikeluarin terus kita tinggal beli, kan nggak. Kita kan ibaratnya kan kita mendorong orang untuk berinvestasi,"jelasnya.

Surdayono meyakini impor sapi perah ini masih terus digenjot. Ia menyebut pekan depan akan datang impor sapi perah sebanyak 1.500 ekor. Dia meyakini jumlah itu akan terus bertambah dengan minimal mencapai target 150.000 ekor tahun ini.

"250.000 yang kita harapkan tahun ini, ya minimal kita bisa datangkan 150.0001 lah gitu, minimalnya gitu," tambahnya.

Sebagai informasi, importasi sapi perah menjadi upaya pemerintah untuk memperbaiki kondisi produksi susu dan populasi sapi perah. Sejak awal tahun 2025, Kementerian Pertanian telah menginisiasi pelibatan sektor swasta untuk mendukung program percepatan produksi susu dan daging nasional.

Berdasarkan data Kementerian Pertanian dari Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, hingga akhir Mei 2025, sebanyak 196 pelaku usaha menyatakan komitmen mendatangkan hampir satu juta ekor sapi perah dalam kurun lima tahun ke depan. Realisasi awal tercatat 9.736 ekor sapi telah masuk dari Australia secara bertahap melalui jalur laut dan udara.

Untuk mendukung pengembangan peternakan sapi perah skala besar, dibutuhkan lahan sekitar 1,45 juta hektar. Pemerintah juga mendorong model kemitraan antara investor dan peternak rakyat agar distribusi manfaat ekonomi lebih merata.

Langkah strategis ini diperkuat dengan masuknya program percepatan produksi susu dan daging sebagai salah satu dari 77 Proyek Strategis Nasional (PSN) dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029. Proyek ini akan dilaksanakan di 29 lokasi di berbagai provinsi.

(acd/acd)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |