Awaludin
, Jurnalis-Selasa, 04 Februari 2025 |19:16 WIB
Prajurit TNI AL saat Evakuasi Korban KM Putri Papua (foto: dok ist)
SORONG - TNI Angkatan Laut melalui KRI Matabongsang (MBS)-873 yang saat ini di bawah kendali operasi Gugus Keamanan Laut (Guskamla) Koarmada III, berhasil mengevakuasi 17 orang korban kapal wisata KM Putri Papua yang mengalami kerusakan mesin dan akhirnya tenggelam di perairan Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya.
Kejadian itu bermula pada pukul 05.47 WIT, saat Staf Operasi Koarmada III menerima informasi mengenai kapal KM Putri Papua, sebuah kapal phinisi pariwisata milik Grand Komodo, yang mengalami kerusakan mesin di posisi 1° 35,934’ LS - 130° 55,506’ BT.
Menindaklanjuti laporan tersebut, pada pukul . 06.00 WIT, Koarmada III memerintahkan KRI Matabongsang-873 untuk segera melaksanakan evakuasi dengan jarak sekitar 12 Nautical Miles (NM) dari lokasi kapal yang dilaporkan.
Pada pukul 07.22 WIT, KRI MBS tiba di lokasi, namun tidak menemukan KM Putri Papua. Upaya pencarian dilakukan ke arah timur sambil menghubungi kapal tersebut. Pada pukul . 07.46 WIT, KRI MBS mendapatkan kontak visual berupa asap di posisi 01° 35,666’ LS - 131° 00,440’ BT dengan jarak 4 NM.
Beberapa menit kemudian, tepatnya pukul 07.50 WIT, KRI MBS berhasil menerima pancaran radio dari KM Putri Papua, namun sinyal kemudian hilang. KRI MBS bergerak mendekati kapal untuk melaksanakan evakuasi. Pada pukul . 08.00 WIT, KRI MBS melaksanakan peran sekoci untuk mengevakuasi korban, saat itu KM Putri Papua telah dalam kondisi tenggelam.
Danlantamal XIV Sorong, Laksma TNI Joni Sudianto menyampaikan, bahwa TNI AL setelah mendapat informasi KM Putri Papua tenggelam, segera bergerak cepat untuk menemukan dan melaksanakan evakuasi pertolongan kepada KM Putri Papua dalam waktu yang relatif singkat.
"Pada pukul 08.05 WIT, KRI MBS berhasil mengevakuasi 17 orang, terdiri dari: 8 Anak Buah Kapal (ABK) WNI, 9 Penumpang (terdiri dari 3 WNI dan 6 Warga Negara Asing (WNA)), Korban cedera: 2 orang ABK, 1 mengalami kuku tercabut, 1 mengalami trauma akibat reruntuhan kapal," kata Joni dalam keterangannya, Selasa (4/2/2025).
Setelah berhasil mengevakuasi korban, pada pukul 08.10 WIT, KRI MBS menghubungi Syahbandar Sorong untuk melaporkan posisi tenggelamnya kapal sebagai bahaya navigasi bagi kapal lain di perairan tersebut. Selanjutnya, pukul 08.10 - 08.50 WIT, dilakukan pendataan personel, material, serta pemberian pertolongan pertama bagi korban yang mengalami cedera.
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Telusuri berita news lainnya