PKT Bangun Ekonomi Sirkular di Desa Babadan

4 hours ago 2

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Desa Babadan di Kabupaten Magetan, Jawa Timur, kini punya cara baru menggerakkan ekonomi. Tak lagi bergantung dari luar, warga desa memanfaatkan limbah pertanian, peternakan, hingga perikanan menjadi sumber penghidupan yang bernilai ekonomi tinggi.

Transformasi itu terjadi berkat program Pertanian Kompos Terpadu untuk Babadan Inovatif dan Sejahtera (PKT BISA) yang dijalankan PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) sejak 2022. Direktur Manajemen Risiko Pupuk Kaltim Teguh Ismartono mengatakan program PKT BISA menjadi bukti nyata bagaimana ekonomi sirkular bekerja di tingkat desa. “Mulai bidang pertanian, peternakan, perikanan, pengolahan kompos, UMKM hingga koperasi berada dalam satu sistem yang saling mendukung berbasis zero waste,” ujarnya di Jakarta, Ahad (19/10/2025).

Sistem ini memungkinkan seluruh hasil produksi dan limbah dari satu kegiatan dimanfaatkan sebagai bahan baku kegiatan lain. Limbah pertanian diolah menjadi kompos untuk meningkatkan kesuburan tanah, sedangkan kotoran ternak dijadikan pupuk organik.

Di sisi lain, hasil perikanan dan produk UMKM masuk ke dalam rantai nilai yang saling terhubung, menciptakan ekonomi lokal yang efisien dan ramah lingkungan.

Program ini melibatkan 175 anggota masyarakat dan telah menunjukkan hasil nyata. Produktivitas lahan meningkat berkat penggunaan pupuk organik hasil olahan warga, sehingga biaya produksi menurun dan kualitas tanah terjaga.

Di sektor peternakan dan perikanan, masyarakat mampu mengelola pakan secara mandiri dari limbah pertanian. Hasilnya, rantai produksi menjadi lebih efisien sekaligus memberi nilai tambah ekonomi yang signifikan.

Tak hanya itu, koperasi dan UMKM yang terlibat dalam PKT BISA juga memperluas pasar. Produk seperti kompos, hasil pertanian organik, dan turunan peternakan kini dipasarkan ke luar Magetan. “Kelompok ini berhasil menciptakan rantai ekonomi baru yang menumbuhkan kemandirian finansial masyarakat,” ucap Teguh.

Teguh menambahkan, PKT berperan sebagai katalis dalam proses ini. “Kami memberikan pendampingan dan dukungan teknis agar masyarakat bisa mengoptimalkan potensi mereka secara mandiri,” katanya.

Atas keberhasilan tersebut, PKT meraih penghargaan kategori Gold CSR dan Pembangunan Desa Berkelanjutan (CSR PDB) Award 2025 dari Indonesian Social Sustainability Forum (ISSF) dan Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT). PKT memastikan program PKT BISA akan terus dikembangkan untuk memperkuat kapasitas masyarakat dalam jangka panjang.

“Ini bagian dari strategi Creating Shared Value (CSV) yang menjadi dasar implementasi program tanggung jawab sosial Pupuk Kaltim dalam mendukung keberlanjutan sesuai prinsip Environmental, Social dan Governance (ESG),” ujar Teguh.

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |