Obat Kolesterol Mana yang Lebih Baik untuk Kesehatan Jantung Anda?

4 hours ago 4
otcdigestotcdigest

Rosuvastatin dan atorvastatin adalah dua obat yang paling umum digunakan untuk menurunkan kolesterol LDL, yang sering disebut kolesterol "jahat".

Dokter sering meresepkan obat ini kepada orang-orang dengan masalah jantung, terutama mereka yang menderita penyakit arteri koroner, untuk membantu mencegah kejadian serius seperti serangan jantung dan stroke.

Sebuah studi terbaru telah meneliti lebih dekat bagaimana kedua obat ini dibandingkan.

Studi yang disebut LODESTAR ini melibatkan 4.400 orang dewasa dengan penyakit arteri koroner.

Para peserta ini secara acak ditugaskan untuk mengonsumsi rosuvastatin atau atorvastatin dan dipantau selama tiga tahun, dari 2016 hingga 2019.

Tujuan utamanya adalah untuk melihat apakah salah satu obat ini lebih baik daripada yang lain dalam mencegah kejadian kesehatan besar seperti serangan jantung, stroke, kematian, atau operasi untuk membuka arteri yang tersumbat.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua obat tersebut sama efektifnya. Tidak ada perbedaan besar antara kedua kelompok dalam jumlah serangan jantung, stroke, kematian, atau kebutuhan operasi.

Dalam hal melindungi jantung, rosuvastatin dan atorvastatin bekerja kurang lebih sama.

Namun, studi ini juga menemukan beberapa perbedaan efek samping. Orang yang mengonsumsi rosuvastatin memiliki kadar kolesterol LDL rata-rata yang lebih rendah dibandingkan mereka yang mengonsumsi atorvastatin. Awalnya, hal ini mungkin terdengar menguntungkan.

Namun, kolesterol yang lebih rendah ini disertai dengan beberapa risiko tambahan.

Kelompok yang mengonsumsi rosuvastatin memiliki risiko lebih tinggi terkena diabetes tipe 2 yang memerlukan pengobatan.

Mereka juga memiliki tingkat operasi katarak yang sedikit lebih tinggi.

Jadi, meskipun rosuvastatin dapat menurunkan kolesterol sedikit lebih banyak, rosuvastatin juga dapat meningkatkan risiko timbulnya masalah kesehatan lainnya.

Hal ini menyoroti poin penting: ketika memilih statin, bukan hanya tentang menurunkan kolesterol—tetapi juga mempertimbangkan potensi efek sampingnya.

Para peneliti menyimpulkan bahwa kedua statin merupakan pilihan yang baik untuk mengurangi risiko jantung, tetapi masing-masing memiliki kekurangannya sendiri.

Ini berarti dokter dan pasien harus berdiskusi bersama tentang obat mana yang mungkin lebih cocok berdasarkan riwayat kesehatan pribadi dan faktor risiko.

Perlu dicatat juga bahwa studi ini hanya melibatkan partisipan berlatar belakang Asia dan berlangsung selama tiga tahun.

Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui apakah hasil yang sama akan berlaku untuk orang-orang dari kelompok etnis yang berbeda atau dalam jangka waktu yang lebih lama.

Jika Anda sedang berupaya meningkatkan kesehatan jantung, pengobatan hanyalah salah satu bagian dari gambaran besarnya.

Makan dengan baik, tetap aktif, dan menghindari merokok juga merupakan kunci.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi telur dalam jumlah sedang dapat menurunkan risiko penyakit jantung, sementara beberapa suplemen herbal dapat mengganggu irama jantung Anda.

Studi lain menemukan bahwa minum susu dapat memengaruhi risiko Anda terkena penyakit jantung atau kanker.

Pola makan seperti DASH dan pola makan kaya sayuran dapat membantu mengurangi tekanan darah dan risiko penyakit jantung.

Studi ini, yang diterbitkan dalam jurnal medis BMJ, menambahkan informasi berharga dalam diskusi tentang obat penurun kolesterol.

Studi ini mengingatkan kita bahwa meskipun menurunkan kolesterol itu penting, penting juga untuk mempertimbangkan keseluruhan diri dan semua aspek kesehatan saat memilih pengobatan.

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |