Pertamina RJBT kirim 29 AMT untuk pulihkan suplai BBM di Sumatera.
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA, – Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah (RJBT) telah mengirimkan 29 Awak Mobil Tangki (AMT) dan satu supervisor untuk mempercepat pemulihan suplai Bahan Bakar Minyak (BBM) di wilayah terdampak bencana di Provinsi Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
"Dukungan lintas sektoral dan langkah mitigasi ini diharapkan dapat memastikan masyarakat tetap mendapatkan layanan energi secara aman, lancar, dan berkelanjutan," ujar Taufiq Kurniawan, Area Manager Comm, Rel dan Corporate Social Responsibility (CSR) Pertamina Patra Niaga Jawa Tengah-Daerah Istimewa Yogyakarta, dalam keterangannya di Yogyakarta, Jumat.
Taufiq menjamin bahwa pengiriman AMT tersebut tidak akan mengganggu distribusi di wilayahnya. "Kami jamin pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Liquefied Petroleum Gas (LPG) aman, sudah diperkirakan tidak akan terganggu dengan pemberangkatan AMT ke Sumatera tersebut," ujarnya.
Ia berharap dukungan lintas wilayah ini dapat mempercepat pemulihan aktivitas masyarakat, membantu penyelamatan korban, serta membuka kembali jalur yang sempat terisolasi pascabencana.
Langkah Antisipatif Hadapi Cuaca Ekstrem
Taufiq menambahkan bahwa Pertamina Patra Niaga juga menyiapkan langkah antisipatif dalam menghadapi potensi cuaca ekstrem yang dapat mengganggu kelancaran distribusi energi. Perusahaan telah memperkuat stok BBM di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) sekitar 10–15 persen sejak H-14, serta menambah stok elpiji di agen dan pangkalan sekitar 5 persen untuk memastikan ketersediaan energi tetap aman.
Upaya tersebut diikuti dengan penambahan tangki dan modular pada SPBU eksisting, terutama di wilayah terpencil dan kepulauan kecil yang rawan terisolasi saat cuaca ekstrem.
Komunikasi intensif juga terus dilakukan dengan pemerintah daerah setempat guna mengamankan suplai dan memitigasi potensi hambatan distribusi.
Ia menambahkan bahwa Pertamina Patra Niaga turut menyiapkan opsi perbantuan moda angkutan melalui kerja sama dengan Kapal Republik Indonesia (KRI) milik TNI Angkatan Laut apabila jalur distribusi darat maupun laut terdampak kondisi cuaca ekstrem.
“Pertamina Patra Niaga berkomitmen menjaga keandalan suplai energi nasional, terutama pada situasi bencana dan cuaca ekstrem yang membutuhkan respons cepat dan terukur," kata Taufiq.
Konten ini diolah dengan bantuan AI.
sumber : antara
.png)
1 hour ago
1
















































