Pentingnya Zat Besi untuk Optimasi Kecerdasan Anak

21 hours ago 3

Pentingnya Zat Besi untuk Optimasi Kecerdasan Anak

Pentingnya Zat Besi untuk Optimasi Kecerdasan Anak, (Foto: Prof. Dr. dr. Rini Sekartini, Sp.A (K), Dokter Anak Ahli Tumbuh Kembang Pediatri Sosial)

Banyak orangtua di Indonesia yang belum paham atas pentingnya zat besi untuk mengoptimalkan kecerdasan pada anak. Selain DHA, ternyata otak memerlukan zat besi. Jika diabaikan, beberapa gejala akan muncul kepada anak seperti mudah lelah, kulit pucat, dan kurang fokus.

Prof. Dr. dr. Rini Sekartini, Sp.A (K), Dokter Anak Ahli Tumbuh Kembang Pediatri Sosial, mengatakan, “Pada anak-anak, zat besi merupakan salah satu nutrisi mikro penting untuk proses tumbuh kembangnya. Fungsi zat besi penting dalam perkembangan sistem saraf, sehingga kekurangan zat besi akan sangat mempengaruhi daya pikir yang mempengaruhi fokus dan memori belajar, terutama pada anak dibawah usia 5 tahun," tuturnya. 

Penelitian terbaru the South East Asian Nutrition Survey II Indonesia (SEANUTS II) menunjukkan bahwa sebagian besar anak Indonesia tidak memenuhi asupan Zat Besi yang direkomendasikan. "Rata-rata konsumsi asupan zat besi anak Indonesia hanya 65,8 persen dari Angka Kebutuhan Gizi (AKG) yang disarankan.”

Pada anak usia sekolah, kekurangan zat besi memiliki risiko anak dapat mengalami gangguan dalam kemampuan belajar sehingga tidak bisa fokus belajar di sekolah.

"Berdasarkan data dokumen dari World Health Organization (WHO), kekurangan zat besi terlihat secara meyakinkan menghambat perkembangan psikomotor dan mengganggu kinerja kognitif anak. Selain itu, dampak kurangnya zat besi pada anak juga dapat membuatnya jadi mudah letih dan lemas, sehingga membuat si Kecil tidak aktif belajar.  Oleh karena itu, para orangtua perlu waspada jika anak terlihat lemas dan kurang fokus, bisa jadi kekurangan zat besi,” tuturnya.

Pentingnya Zat Besi untuk Optimasi Kecerdasan Anak Pentingnya Zat Besi untuk Optimasi Kecerdasan Anak

Senada diungkapkan Dr. dr. Dian Novita Chandra, M.Gizi, Dokter Gizi Medik. Ia mengatakan, kurangnya konsumsi makanan yang kaya zat besi dan penyerapan zat besi yang tidak optimal menjadi salah satu faktor pemicu risiko kekurangan zat besi.

"Untuk itu, wajib untuk menerapkan pola makan yang tepat sesuai pedoman gizi seimbang, termasuk memaksimalkan pemenuhan zat besi hariannya. Salah satu upaya yang dapat dilakukan dengan menyediakan makanan yang bersumber dari protein hewani kaya zat besi seperti telur, ayam, daging sapi, dan ikan.”

Selain makanan yang bersumber dari protein hewani yang kaya zat besi, sebagai pelengkap nutrisi harian susu pertumbuhan terfortifikasi yang diperkaya zat besi juga dapat diberikan untuk mencegah kekurangan zat besi pada anak. Namun demikian, banyaknya pilihan jenis susu di pasaran membuat orangtua salah paham bahwa semua jenis susu itu sama.

Faktanya tidak semua susu sama, karena beberapa jenis susu memiliki jumlah nutrisi yang berbeda terutama nutrisi penting untuk cegah kekurangan zat besi dan mengoptimalkan kepintaran anak.

“Studi menunjukkan bahwa berdasarkan perbandingan Nilai Gizi yang tercantum pada kemasan, susu pertumbuhan terfortifikasi memiliki kandungan nutrisi penting yang lebih banyak seperti Zat Besi, Vitamin C, DHA, Minyak Ikan, dibanding susu kotak cair yang beredar di pasaran. Lebih jauh, pemberian susu pertumbuhan terfortifikasi pada anak usia 1-3 tahun terbukti bantu penuhi kebutuhan zat besi harian anak sesuai angka kecukupan gizi (AKG) lebih baik optimal," tuturnya.

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |