Pemerintah Sebut Produksi Padi Nasional Naik

5 days ago 6

Jakarta -

Pemerintah menegaskan komitmen untuk mencapai swasembada pangan dengan menargetkan peningkatan signifikan pada produksi padi nasional 2025. Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan peningkatan itu diyakini seiring dengan Luas Tambah Tanam (LTT), yang ditargetkan akan mencapai 1,6 juta hektare (Ha).

Hal ini dikatakan dalam rapat evaluasi Luas Tambah Tanam (LTT), optimasi lahan (oplah), serta program cetak sawah rakyat (CSR) dan padi gogo di Jakarta, Rabu (9/4/2025), kemarin. Sementara saat ini LTT telah mencapai 1,2 juta ha.

"Alhamdulillah, capaian bulan Maret meningkat dari 900-an ribu hektare menjadi lebih dari 1,2 juta hektare dibandingkan tahun sebelumnya. Ini capaian bagus, tetapi tidak boleh lengah," kata Amran, dikutip dari keterangannya, Kamis (10/4/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau target (1,6 juta Ha),tidak tercapai, kamu yang jadi target," lanjutnya, merujuk pada para penanggung jawab di lapangan yang harus lengser dari jabatannya jika target tidak tercapai.

Ia menegaskan, pemantauan terhadap LTT harus dilakukan secara harian untuk menjamin tercapainya target swasembada. Amran juga menyampaikan apresiasinya atas lonjakan serapan gabah oleh Perum Bulog yang disebut meningkat hingga 2.000% dibandingkan periode sebelumnya.

Data dari BPS, lanjutnya, menunjukkan bahwa capaian produksi saat ini merupakan yang tertinggi dalam tujuh tahun terakhir. Ia juga menyoroti penindakan terhadap praktik mafia pangan yang telah menyeret lebih dari 20 tersangka.

"Presiden memerintahkan untuk berantas korupsi dan mafia. Kami bekerja untuk rakyat, berpihak pada rakyat kecil tanpa membedakan suku dan agama, demi tegaknya merah putih di sektor pangan," ujarnya.

Dengan strategi tanam yang lebih ketat, pengawasan berlapis, serta dukungan kebijakan dari pusat, pemerintah optimistis produksi beras 2025 akan melebihi capaian tahun lalu, bahkan hasil evaluasi angkat tetap (ATAP) menunjukkan kenaikan sebesar 60%. BPS juga mencatat produksi beras dalam 4 bulan ditahun ini mencapai 16,5 juta, tertinggi dalam satu dekade terakhir.

Di tempat yang sama Wakil Menteri Pertanian Sudaryono menambahkan bahwa perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap sektor pertanian sangat besar. Ia mengaku kerap kali ditelepon Prabowo untuk mengecek progres dari produksi dan kepastian ketersediaan pangan masyarakat.

"Saya dan Pak Menteri sering mendapat telepon dari Presiden. Memang sektor pangan dan pertanian ini saling berkaitan. Beliau sangat concern terhadap ketahanan pangan kita, ketersediaan pangan bagi rakyat kita, bukan hanya beras tapi yang lain-lainnya juga.," ungkap Sudaryono.

Ia juga menekankan pentingnya LTT. Karena menurutnya jumlah hasil produksi sangat ditentukan oleh luas panen, dimana keberhasilannya sangat ditentukan oleh proses-proses sebelumnya seperti pembibitan dan pembenihan, ketersediaan pupuk, dan irigasi yang memadai.

Menurut Sudaryono, evaluasi LTT perlu dilakukan setiap hari dan dilaporkan secara nasional. Dalam satu bulan terakhir, menurutnya angka harian menunjukkan tren cukup positif.

Pemerintah, melalui Kementerian Pertanian, juga terus memantau harga gabah secara langsung di setiap kabupaten. Rata-rata nasional saat ini berada pada kisaran Rp 6.520 hingga Rp 6.530/kilogram (kg).

(ada/kil)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |