Presiden Donald Trump berpidato pada sidang ke-80 Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa, Selasa, 23 September 2025, di markas besar PBB.
REPUBLIKA.CO.ID, LONDON — Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan, ia telah memberikan persetujuan bagi para pejuang bersenjata Hamas untuk beroperasi menjaga keamanan di seluruh Gaza. Keberadaan pejuang diperlukan untuk mencegah kekosongan keamanan di kantong yang hancur akibat genosida Israel itu.
Beberapa jam setelah gencatan senjata berlaku pada Jumat (10/10/2025), anggota Hamas bersenjata terlihat bergerak bebas di Khan Younis dan bagian lain dari wilayah kantong tersebut.Video yang beredar menunjukkan warga Palestina bersorak saat mereka lewat.
Berbicara kepada para wartawan menjelang kunjungannya ke Israel dan Mesir untuk menandai perjanjian gencatan senjatanya, Presiden AS mengatakan, dia yakin Hamas ingin "menghentikan masalah".
"Dan mereka telah terbuka tentang hal itu, dan kami memberi mereka persetujuan untuk sementara waktu," kata Trump. "Kami meminta mereka untuk mengawasi agar tidak terjadi kejahatan besar atau beberapa masalah yang terjadi ketika ada area seperti ini yang benar-benar dihancurkan," tambah dia, seperti dilansir dari Middle East Eye.
Pembebasan sandera warga Israel oleh pejuang Hamas.
Pernyataan Trump memang tampak bertolak belakang dengan tujuan perang Israel yang dinyatakan untuk menghancurkan Hamas, muncul beberapa jam sebelum Trump memberikan pidato bersejarah di Knesset Israel. Disana, Presiden dari Partai Republik tersebut membingkai gencatan senjata sebagai kemenangan Israel.
Trump mengatakan bahwa "kekuatan kekacauan yang telah melanda kawasan itu telah dikalahkan sepenuhnya." Dia menambahkan, srael sekarang dapat kembali berfokus pada perluasan perjanjian normalisasi."Musuh semua peradaban sedang mundur," kata dia.
Trump juga mengatakan, mimpi buruk yang panjang dan menyakitkan akhirnya berakhir bagi Israel dan Palestina."Ini adalah masa yang sangat menggembirakan bagi Israel dan Timur Tengah," tambah dia.