Investor perlu mencermati penyebab Auto Rejection Atas (ARA) dan Auto Rejection Bawah (ARB) dalam waktu singkat agar tidak salah dalam mengambil keputusan.
Pahami Penyebab ARA dan ARB dalam Waktu Singkat. (Foto: MNC Media)
IDXChannel – Investor perlu mencermati penyebab Auto Rejection Atas (ARA) dan Auto Rejection Bawah (ARB) dalam waktu singkat agar tidak salah dalam mengambil keputusan investasi.
ARA adalah batas maksimum pergerakan harga saham dalam satu hari di perdagangan bursa. Harga jual atau beli saham yang melebihi batas yang ditentukan Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) maka transaksinya akan ditolak secara otomatis.
Begitupun ARB saham yakni Auto Rejection Bawah atau kondisi ketika harga saham mengalami penurunan secara signifikan dalam satu hari perdagangan hingga berada di bawah batas yang ditetapkan BEI dan OJK.
Saham ARA atau ARB ini tentunya dapat mengganggu langkah investor. Misalnya, ketika investor ingin menjual saham untuk mengambil keuntungan pada saat ARA, mereka mungkin kesulitan karena permintaan sangat tinggi, sementara penawaran sangat terbatas. Banyak investor lain yang antre untuk menjual di harga ARA.
Lantas, apa penyebab ARA dan ARB dalam waktu singkat? IDXChannel mengulas beberapa penyebabnya sebagai berikut.
Penyebab ARA dan ARB dalam Waktu Singkat
ARA dan ARB menggambarkan batas pergerakan harga saham dalam satu hari perdagangan di pasar saham. Kedua fenomena ini dapat terjadi karena berbagai faktor yang mempengaruhi pergerakan harga secara drastis. Adanya ketentuan ARA dan ARB ini ditujukan untuk menjaga fluktuasi harga saham per hari agar tetap berada pada batas wajar sehingga investor terhindar dari kerugian yang signifikan dalam waktu singkat.
Adapun beberapa penyebab ARA dan ARB dalam waktu singkat bisa terjadi karena sejumlah faktor sebagai berikut.
1. Penyebab ARA
- Berita Positif atau Katalis Fundamental
Salah satu faktor penyebab ARA dalam waktu singkat bisa jadi karena adanya berita positif yang menjadi katalis fundamental perusahaan. Laporan keuangan yang menunjukkan peningkatan laba signifikan atau keputusan strategis seperti merger, akuisisi, atau ekspansi bisnis juga bisa membuat sentimen positif sehingga saham atau sektor terkait banyak diminati. Jika terjadi dalam waktu singkat, maka akan terjadi lonjakan harga yang drastis yang kemudian menyebabkan ARA.
- Sentimen Pasar yang Optimis
Antusiasme investor terhadap prospek saham tertentu dan masuknya investor besar atau institusional yang meningkatkan permintaan saham juga bisa menyebabkan lonjakan harga saham sehingga terjadi ARA.
- Keterbatasan Likuiditas
Penyebab ARA dalam waktu singkat juga terjadi karena jumlah penawaran (supply) saham sangat kecil dibandingkan dengan permintaan yang tinggi.
- Saham Gorengan
Aksi spekulasi yang dilakukan oleh pihak tertentu untuk menaikkan harga saham secara cepat bisa membuat lonjakan harga yang tidak biasa. Hal ini tentu perlu dicermati oleh investor agar tidak terjebak pada saham gorengan.
2. Penyebab ARB
Beberapa penyebab saham ARB dalam waktu singkat antara lain sebagai berikut.
- Berita Negatif
Berita negatif mengenai suatu emiten seperti laporan keuangan yang menunjukkan kerugian besar, isu hukum atau regulasi yang merugikan perusahaan, serta sentimen negatif terhadap sektor tertentu bisa menyebabkan saham kurang diminati sehingga terjadi ARB.
- Kepanikan Investor
Hal lain yang bisa menyebabkan ARB dalam waktu singkat adalah banyaknya aksi jual akibat kekhawatiran tentang masa depan perusahaan. Selain itu, hal ini juga bisa disebabkan oleh ketidakstabilan pasar global, seperti krisis ekonomi atau geopolitik.
- Aksi Profit Taking
Investor menjual saham untuk mengambil keuntungan setelah kenaikan harga sebelumnya juga bisa membuat saham ARB dalam waktu singkat.
- Manipulasi Pasar
Penurunan harga yang disengaja oleh pihak tertentu, seperti dalam skema "pump and dump” juga dapat mempengaruhi fluktuasi harga sehingga saham bisa ARB dalam waktu singkat.
Itulah beberapa penyebab ARA dan ARB dalam waktu singkat yang bisa Anda jadikan referensi dalam mengambil keputusan investasi. Investor perlu berhati-hati terhadap saham yang sering mengalami ARA atau ARB, terutama jika saham tersebut tidak memiliki fundamental yang kuat.