REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: HM Jindar Wahyudi, Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Boyolali, Alumnus Pondok Shabran UMS
أَلْحَمْدُ لِلَّهِ الْمَلِكِ الْحَقُّ الْمُبِيْنَ الَّذِى حَبَنَا بِاْلإِيْمَانِ وَاْليَقِيْنِ اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ الله ُوَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَلَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ خَاتَمِ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ اَجْمَعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ اَمَّا بَعْدُ: فَيَاعِبَادَ الله أُوصِيْكُمْ وَنَفْسِى بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ.وَقَالَ تَعَالَى: وَالضُّحٰىۙ وَالَّيْلِ اِذَا سَجٰىۙ مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَمَا قَلٰىۗ وَلَلْاٰخِرَةُ خَيْرٌ لَّكَ مِنَ الْاُوْلٰىۗ
Hadirin Jama’ah Jum’ah Rahimakumullah
Dalam ilmu tafsir dijelaskan bahwa setiap surat yang diawali dengan huruf wawu (sebagai wawu qasam) merupakan sumpah Allah. Seperti wa al-’asri, wa al-laili, wa al-fajri, wa al-syamsi, wa al-dhuha dan sebagainya. Biasanya dibalik surat itu mengandung makna besar yang memerlukan perhatian khusus bagi umat manusia. Salah satu surat yang diawali dengan sumpah Allah itu adalah surat Ad Dhuha;
وَالضُّحٰىۙ وَالَّيْلِ اِذَا سَجٰىۙ مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَمَا قَلٰىۗ
Demi waktu dhuha. dan demi waktu malam apabila telah sunyi, Tuhanmu tidak meninggalkan dan tidak (pula) membencimu. (QS. Adh Dhuha : 1-3)
Surat Ad Dhuha ayat 1-3 ini turun sebagaimana Jundub meriwayatkan tentang peristiwa orang-orang musyrik yang mengatakan bahwa Muhammad telah ditinggalkan oleh sahabatnya (Jibril) ketika Rasulullah saw beberapa waktu lamanya tidak menerima wahyu dari Malaikat Jibril (HR. Sa’id bin Manshur). Dalam riwayat lain orang-orang musyrik mengatakan “Tuhannya (Muhammad) telah meninggalkannya dan benci kepadanya, maka turunlah surat Ad Dhuha bersamaan dengan surat As Syarah (alam nasyrah) karena gembiranya Rasulullah lalu bertakbir “Allahu Akbar.”
Tentang lamanya Rasulullah saw tidak menerima wahyu sampai beliau merasa sangat sedih ini, dijelaskan Imam Bukhari hanya beberapa hari saja, Ath Thabari mejelaskan selama 15-20 hari, sedang menurut Quraisy Shihab selama 40 hari.
.png)
2 hours ago
1














































