Selasa 14 Oct 2025 13:01 WIB
Rep: Lintar Satria/ Red: Fian Firatmaja
Menhut: Karhutla 2025 Berhasil Ditekan Signifikan
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni mengatakan luasan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) nasional pada tahun 2025 berhasil ditekan secara signifikan. Raja Juli mencatat angka karhutla pada tahun 2024 seluas 375,805 hektare sementara pada tahun ini menjadi 213,985 hektare.
“Dalam 3 tahun terakhir, menggunakan baseline dari tahun 2023 luas karhutla berhasil ditekan dari 1,16 juta hektare, saat ini tahun 2025 menjadi hanya 213 ribu hektare. Ini bukan hanya capaian angka, tetapi hasil kerja keras lintas lembaga, dukungan masyarakat, dan sistem deteksi dini yang semakin efektif,” kata Raja Antoni, dalam acara Ekspose Pengendalian Karhutla Tahun 2025, di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, Senin (13/10/20245).
Raja Antoni mengatakan berdasarkan data 3 tahun terakhir mengalami penurunan secara signifikan. Dengan rincian 2023; 1,161,192 hektare, tahun 2024; 376,805 hektare dan pada 2025 sejumlah 213,984 hektare.
"Kenapa angkanya bisa turun berkat kepedulian Presiden Prabowo, 2 kali ratas beliau langsung memimpin, mengecek kesiapan pesawat untuk OMC, berapa harga sewanya berapa jenisnya, konsern presiden beliau bahwa Karhutla membahayakan masyarakat dan berimbas pada ekonomi. Oleh karena itu beliau sangat serius memerintahkan kami dalam penanganan Karhutla," kata Raja Antoni.
Dalam acara ini turut hadir Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto. Data Kementerian Kehutanan menunjukkan karhutla di Kawasan Hutan selama 10 tahun menurun dari 1,7 juta ha atau 66 persen sejak 2015 menjadi 108 ribu ha atau 51 persen pada 2025.
Sementara itu, dalam 10 tahun terakhir kebakaran gambut di Indonesia juga dapat dikendalikan dengan signifikan dengan luas kebakaran gambut dari 891.275 ha pada 2015 menjadi 24.212 2025. Selain itu, Titik panas (hotspot) periode 1 Januari–26 September 2025 tercatat 2.248 titik, jumlah ini mengalami penurunan 23,9% dibandingkan 2024 sebanyak 2.954 titik.
“Berdasarkan Satelit Terra/Aqua (NASA) dengan confident level tinggi (80 persen), menunjukkan pada 2025 tercatat 2.248 titik, sedangkan pada periode yang sama tahun 2024 sebanyak 2.954 titik, atau turun 706 titik (23,90%),” ujar Raja Antoni.
Ia menambahkan penguatan Manggala Agni, operasi modifikasi cuaca, serta patroli terpadu di daerah rawan berkontribusi besar menekan titik api. Raja Antoni kembali menegaskan dirinya tidak berkompromi dengan pihak yang melakukan pelanggaran hingga menimbulkan terjadinya Karhutla.
“Kami juga memastikan penegakan hukum berjalan tegas. Tidak ada kompromi terhadap pelaku pembakaran, baik individu maupun korporasi,” tegasnya.
Videografer | Lintar Satria
Video Editor | Fian Firatmaja