Mengenal Revenge Porn Seperti yang Dialami Bu Guru Salsa, Ini Dampak dan Tips Menghindarinya

Ilustrasi. (Foto: Dok Okezone)

Belakangan ini kasus penyebaran foto dan video intim dengan sasaran perempuan sebagai sarana untuk mengancam semakin meningkat di Indonesia. Salah satu yang terbaru dan sempat membuat heboh jagat maya adalah kasus Ibu Guru Salsa. Kasus Bu Guru Salsa tersebut belakangan viral dan menghebohkan publik usai viralnya sebuah video di media sosial yang memperlihatkan seorang guru berjoget tanpa busana. 

Video tak senonoh yang diduga dilakukan Bu Guru Salsa tersebut berdurasi beberapa menit dan sudah tersebar luas di sejumlah platform media sosial, seperti TikTok dan X (dulu Twitter).  Setelah ditelusuri, sosok dalam video tersebut diketahui bernama Salsa. Ia merupakan seorang pengajar di salah satu sekolah dasar (SD). Usai videonya tersebar dan viral, Ibu Guru Salsa lantas langsung memberikan klarifikasi melalui postingan sebuah video di akun TikToknya.

Dengan wajah penuh tekanan, Bu Guru Salsa mengaku bahwa video tersebut bukan dibuat atas kehendaknya sendiri, melainkan hasil jebakan dari pacar onlinenya yang memanfaatkan dirinya demi kepentingan pribadi. Dia merasa bersalah dan sangat menyesal dengan kejadian ini. Hal ini bermula ketika dia tertipu seseorang di media sosial. Setelah itu isi chat pribadinya disebarkan dan diperjualbelikan tanpa kemampuannya untuk mengontrol. 

“Saya telah tertipu oleh seseorang di media sosial dan chat pribadi saya ke penipu itu disebarkan dan dijualbelikan. Ini murni kebodohan saya. Ini pelajaran berharga bagi saya," ucapnya.

Kasus yang dialami Ibu Guru Salsa sendiri diduga mengarah ke kasus revenge porn, yakni dapat dideskripsikan sebagai penyebaran konten seksual milik pribadi yang ke internet tanpa persetujuan.

Nah, berikut ulasan mengenai apa itu revenge porn, dampak, dan tips pencegahan agar tidak menjadi korban revenge porn seperti yang dialami Bu Guru Salsa, dirangkum Kamis, (6/3/2025).

1. Pengertian revenge porn

Revenge porn adalah penyebaran gambar atau video pribadi yang bersifat intim atau erotis tanpa persetujuan dari pihak yang ada dalam konten tersebut. Hal tersebut dikarenakan mantan pasangan yang merasa dikhianati atau marah, dengan tujuan untuk melukai korban secara psikologis. Biasanya sebagai bentuk pembalasan dendam atau untuk merusak reputasi korban. 

Meskipun sering kali melibatkan hubungan romantis, terkadang konten ini juga dipublikasikan oleh orang-orang yang sebelumnya dipercaya. Di dunia yang semakin terhubung secara digital ini, media sosial dan aplikasi pesan instan menjadi sarana utama bagi pelaku kejahatan. Mereka bisa dengan mudah untuk menyebarkan konten revenge porn. 

Platform seperti Instagram, WhatsApp, dan Twitter memudahkan penyebaran konten intim secara anonim, yang meningkatkan kerentanannya bagi korban.

2. Dampak Revenge Porn

Revenge porn bisa membuat korbannya merasa malu, takut, marah, kecewa, cemas, tidak berdaya, kehilangan harga diri, dan stres. Bila tidak mendapat pendampingan, korban bisa mengalami gangguan mental, seperti gangguan kepribadian paranoid, depresi, atau PTSD, bahkan terpikirkan untuk bunuh diri.

Karena merasa malu, sering kali korban revenge porn mengisolasi diri dan enggan untuk bersosial. Akibatnya, hubungan dengan teman dan keluarga bisa rusak, produktivitas menurun, hingga terancam kehilangan pekerjaan.

3. Cara mengatasi ancaman revenge porn 

* Waspadai privasi Anda

Penting untuk selalu menjaga privasi Anda. Hindari mengunggah atau berbagi gambar atau video pribadi yang bersifat intim, terutama dengan seseorang yang belum Anda kenal dengan baik. 

Ingatlah bahwa konten digital mudah tersebar, dan Anda tidak selalu dapat mengendalikan di mana gambar atau video tersebut akan berakhir.

* Hati-hati dalam memilih teman

Berteman dengan orang-orang yang dapat dipercaya adalah langkah penting. Hindari berbagi informasi pribadi atau konten intim dengan siapa pun yang mungkin tidak dapat menjaga rahasia. 

Ketika Anda berbagi sesuatu dengan seseorang, pastikan Anda merasa nyaman dan percaya pada mereka.

* Gunakan pengaturan privasi

Sebagian besar platform media sosial dan aplikasi berbagi foto/video memiliki pengaturan privasi yang dapat membantu Anda melindungi konten. 

Pastikan Anda mengatur pengaturan privasi dengan bijak untuk membatasi akses ke konten pribadi Anda hanya kepada orang-orang yang Anda percayai.