Wisata Gunung Bromo macet parah dan nyaris tak bergerak selama dua jam.
Macet Parah, 16.824 Wisatawan Padati Gunung Bromo Jelang Ditutup (Foto: MNC Media)
IDXChannel - Wisata Gunung Bromo macet parah dan nyaris tak bergerak selama dua jam. Hal ini seiring dengan ribuan pengunjung yang memadati kawasan wisata tersebut menjelang ditutup pada Senin (27/1/2025) sore ini.
Setidaknya 16.824 tercatat masuk ke kawasan Gunung Bromo selama empat hari. Peningkatan jumlah wisatawan sudah terlihat sejak Sabtu (25/1/2025) yang mencapai 3.529 wisatawan.
"Jumlah wisatawan yang berkunjung pada Jumat kemarin 1.951 wisatawan, rinciannya 1.892 wisatawan domestik dan 59 turis asing, untuk Sabtu ada 3.529 wisatawan, rinciannya 3.414 wisatawan domestik dan 115 wisatawan asing," kata Kepala Bagian Tata Usaha (Kabag TU) Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB-TNBTS) Septi Eka Wardhani, dikonfirmasi pada Senin pagi (27/1/2025).
Jumlah itu kian bertambah drastis pada Minggu kemarin yang mencapai 6.109 wisatawan, terdiri dari 6.007 wisatawan domestik dan 102 turis asing. Hal ini membuat pengelola menambah kuota harian yang seharusnya mencapai 2.752 wisatawan per harinya, atau bertambah dua kali lipat.
Hal serupa terjadi pada hari Senin (27/1/2025) di mana ada 5.235 wisatawan yang masuk, terdiri dari 5.095 wisatawan domestik dan 140 turis asing. Jumlah ini memang diakui pihaknya menyebabkan kemacetan parah saat terjadi pengecekan tiket di Pos Jemplang, Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, sebagaimana terekam pada Minggu (26/1/2025) kemarin. Jumlah ini memang mengalami lonjakan jelang ditutup nanti pukul 15.00 WIB, Senin sore.
"Kami mengingatkan bahwa 27 Januari 2025 pukul 15.00 WIB sampai 28 Januari 2025 pukul 23.59 WIB, karena kawasan wisata Bromo ditutup untuk menghormati acara adat Tengger, yaitu Penutupan Wulan Kapitu," tutur dia.
Di sisi lain, pemandu wisata Gunung Bromo Ahnaf Lentera Jagad menyatakan, kepadatan wisatawan terparah terjadi Minggu kemarin. Dimana pergerakan memang terbatas karena banyaknya kendaraan jeep dan kendaraan wisatawan roda dua dan empat yang masuk.
"Kemarin itu Malang-Bromo perjalanan bisa 5-6 jam, di Pos Jemplang, dekat Bromo Hillside bisa terjebak 2-3 jam," kata Ahnaf Lentera Jagad.
Sebagai informasi, kawasan Gunung Bromo termasuk ke dalam Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) yang dikelola Balai Besar TNBTS di bawah Kementerian LHK. Kawasan ini berada di empat daerah yakni Kabupaten Malang, Pasuruan, Probolinggo, dan Lumajang.
Kawasan Wisata Bromo sepanjang 2024 menyumbangkan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) atau pendapatan sebesar Rp22 miliar, dari target awal Rp14 miliar. Sedangkan untuk 2023 terealisasi sebesar Rp14,82 miliar, darı aktivitas wisata dan lain-lain. Jumlah ini naik darı PNBP tahun 2022 sebanyak Rp11,65 miliar, dan Rp4,85 miliar di tahun 2021 lalu.
(DESI ANGRIANI)