Listrik Hijau PLN Tumbuh 117 Persen, Sentuh 7.354 Pelanggan

2 months ago 43

REC PLN memvalidasi produksi tenaga listrik per megawatt hour (MWh) yang digunakan pelanggan berasal dari energi listrik hijau yang telah terverifikasi.

 MNC media)

Listrik Hijau PLN Tumbuh 117 Persen, Sentuh 7.354 Pelanggan (foto: MNC media)

IDXChannel - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN mencatatkan pertumbuhan pelanggan listrik hijau alias green as a service (GEAS) renewable energy certificate (REC) di level 117 persen di akhir 2024.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, hingga Desember tahun lalu jumlah pelanggan listrik hijau mencapai 7.354, naik signifikan dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu 3.378 pelanggan.

Menurut Darmawan, pelanggan di segmen ini mayoritas berasal dari pelaku industri, di mana PLN menyediakan layanan listrik hijau yang 100 persen dipasok oleh pembangkit EBT melalui REC.

"Sebagai tulang punggung penyedia EBT nasional, PLN berkomitmen meningkatkan daya saing industri dengan menyediakan layanan listrik hijau yang 100 persen dipasok oleh pembangkit EBT kami melalui REC," ujar Darmawan, Selasa (28/1/2025). 

Darmawan memastikan bahwa pihaknya siap melayani kebutuhan listrik hijau untuk sektor bisnis dan industri dengan proses yang mudah dan cepat.

REC sendiri merupakan instrumen produk hijau PLN untuk mempermudah pelanggan mendapat pengakuan atas penggunaan energi baru terbarukan (EBT) yang transparan, akuntabel, dan diakui secara internasional. 

REC PLN memvalidasi produksi tenaga listrik per megawatt hour (MWh) yang digunakan pelanggan berasal dari energi listrik hijau yang telah terverifikasi.

Darmawan menyatakan, REC menjadi solusi bagi sektor industri dan bisnis untuk memperoleh listrik hijau. Pasalnya, permintaan produk yang dihasilkan melalui energi bersih ini menjadi faktor penting dalam menjaga daya saing industri.

Sejak diluncurkan pada 2020 lalu, penjualan REC terus mencatatkan pertumbuhan sampai ke 10,99 terawatt hour (TWh) hingga 2024. Dari total penjualan tersebut, 49 persen atau setara 5,38 TWh dicapai di tahun lalu, melonjak dibanding 2023, yakni 3,54 TWh.

Darmawan mengungkapkan pelanggan perusahaan kenamaan seperti Nike, PT Cheil Jedang Indonesia, PT Asahimas Chemical, PT Agincourt Resources, PT Indah Klat Pulp & Paper Tbk.

Lalu, PT Air Liquide Indonesia, PT South Pacific Viscose, PT Sorini Agro Asia Corporindo, PT Smelting, dan PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia.

Industri itu menjadi penikmat REC terbesar dengan kapasitas 2,81 TWh atau sekitar 52 persen dari total kapasitas yang digunakan pada 2024.

Darmawan menyatakan, tingginya tren minat pelanggan sektor industri dan bisnis terhadap layanan listrik hijau REC pada tahun ini, diprediksi akan semakin meningkat di tahun berikutnya.

"Semakin banyak perusahaan besar, baik dari dalam dan luar negeri, yang mempercayakan suplai listrik hijaunya dengan REC PLN. Sehingga, kami optimistis layanan listrik hijau ini akan terus tumbuh," ujar Darmawan.

Lebih lanjut, Darmawan memaparkan saat ini ada delapan pembangkit PLN yang telah menyuplai listrik hijau untuk pelanggan REC.

Kedelapan pembangkit tersebut yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Kamojang, PLTP Ulubelu, PLTP Lahendong, PLTP Ulumbu, Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Cirata, PLTA Bakaru, PLTA Orya Genyem, dan Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) Lambur.

(taufan sukma)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |