Kemenag Minta Sekolah Buddha Kedepankan Kurikulum Cinta

3 hours ago 1

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR –Kementerian Agama (Kemenag) meminta lembaga pendidikan agama Buddha di Indonesia untuk terus mengedepankan kurikulum berbasis cinta dan kemanusiaan dalam membina peserta didik.

Pesan ini disampaikan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Bimas) Buddha, Supriyadi, saat perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-20 Ditjen Bimas Buddha di PAUD Paramitha (Nava Dhammasekha), Desa Tajurhalang, Bogor, Jawa Barat, Selasa (14/10/2025).

Supriyadi menegaskan, pendidikan Dhammasekha harus melahirkan generasi yang tidak hanya memahami ajaran agama, tetapi juga tumbuh dengan karakter welas asih, toleran, dan mampu hidup berdampingan dalam keberagaman.

“Kita sering berceramah soal moderasi beragama, tapi lupa bahwa moderasi itu bermula dari kemanusiaan dan kemaslahatan,” ujar Supriyadi.

Karena itu, ia berharap anak-anak PAUD sudah dikenalkan sejak dini pada kata cinta, pada nilai kemanusiaan dan toleransi.

"Dan kalau dari kecil sudah dikenalkan dengan kata kemanusiaan dan kemaslahatan, itu menerjemahkan arah bapak menteri agama sekarang, kurikulum cinta," ucapnya.

Menurut Supriyadi, kurikulum yang diterapkan di Nava Dhammasekha dirancang untuk menguatkan dimensi afektif siswa sejak dini.

Pendidikan di sekolah keagamaan Buddha, katanya, tidak berhenti pada penguasaan ritual atau doktrin, tetapi harus menjadi ruang pembentukan karakter melalui nilai universal.

“Sekolah agama Buddha ini tidak semata mengajarkan ritual keagamaan, tetapi menanamkan nilai-nilai universal. Tematiknya tidak mengikat pada satu agama, melainkan mengajarkan kasih sayang dan kepedulian. Inilah wajah moderasi beragama sejak dini,” katanya.

Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Bogor, Syukri Ahmad Fanani, turut hadir dan memberikan motivasi kepada siswa. Dalam pesannya, ia menekankan pentingnya saling menghormati dalam perbedaan sejak usia dini.

"Kalau kalian berbeda agama di antara kalian, atau berbeda suku di antara kalian, berbeda kulit di antara kalian, itu bukan masalah. Justru itu adalah hadiah dari Tuhan," pesannya kepada puluhan siswa PAUD.

Ia juga memberikan motivasi kepada siswa untuk banyak belajar saling menghormati serta memperbanyak teman di tengah perbedaan.

"Dan terus lah berbagi. Berbagi tidak hanya dengan harta, tetapi juga kita harus berbagi dengan senyum. Kita harus saling tolong menolong," kata Syukri.

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |