Maruarar juga meminta agar pengembang perumahan mempertimbangkan faktor ramah lingkungan.
Kejar Target Pembangunan Tiga Juta Rumah, Pemerintah Minta Kualitas Tetap Jadi Prioritas (foto: MNC Media)
IDXChannel - Pemerintah memastikan komitmennya dalam menyediakan hunian layak bagi masyarakat lewat pelaksanaan Program Pembangunan Tiga Juta Rumah.
Namun demikian, dengan target jumlah pembangunan sebanyak itu, pemerintah juga meminta agar kalangan pengembang tidak abai terhadap kualitas dan aspek lingkungan dalam pelaksanaan program tersebut.
"Arahan Presiden Prabowo agar bagaimana rumah-rumah subsidi itu harus dibangun dengan bertanggung jawab. Meski rumah subsidi, tetap harus berkualitas, agar harapan rakyat tidak sia-sia atau kecewa," ujar Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, dalam keterangan resminya.
Pernyataan tersebut disampaikan Maruarar di hadapan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, bersama kalangan pengembang perumahan, dalam sebuah pertemuan di Kementerian BUMN, pekan lalu.
Selain kualitas bangunan, Maruarar juga meminta agar pengembang perumahan mempertimbangkan faktor ramah lingkungan, sebagai bentuk sumbangsih terhadap upaya penurunan emisi karbon, sekaligus wujud nyata pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
Sebagaimana dikutip dari dokumen Greenship Rating Tools untuk Rumah Tinggal yang disusun oleh Green Building Council Indonesia (GBCI), dijelaskan bahwa selain bijak dalam penggunaan lahan, penggunaan air dan energi yang efektif dan efisien, pertimbangan aspek konservasi material sumber daya alam, serta sehat dan aman bagi penghuni rumah, aspek penting lain dari rumah ramah lingkungan adalah menggunakan material yang ramah lingkungan.
"Sebagai bagian dari keluarga besar BUMN, kami menghadirkan inovasi semen hijau yang diproduksi dengan material dan proses yang ramah lingkungan, sehingga menghasilkan emisi karbon yang lebih rendah hingga 38 persen dibanding semen konvensional," ujar Direktur Utama PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), atau SIG, Donny Arsal.
Selain itu, menurut Donny, semen hijau SIG juga memiliki tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) tinggi, yaitu lebih dari 90 persen.
Tak hanya itu, SIG juga mendorong penggunaan produk turunan semen hijau, yaitu material bata interlock presisi, sebagai solusi untuk mencapai target tiga juta rumah per tahun.
Donny menjelaskan, penggunaan bata interlock presisi dapat memberikan banyak keuntungan dalam proses pembangunan rumah.
Selain ramah lingkungan karena diproduksi dengan semen hijau SIG, penggunaan bata interlock presisi juga membuat proses pembangunan lebih efisien dalam penggunaan material.
"Selain itu, juga lebih mudah dalam pengaplikasian sehingga mempercepat durasi pembangunan, kualitas kontruksi kokoh yang teruji ramah gempa, mampu menjaga udara dalam ruangan tetap sejuk, dan memberikan hasil akhir yang modern," ujar Donny.
Hadirnya bata interlock presisi, dikatakan Donny merupakan wujud inovasi dan terobosan Perseroan dalam proses membangun rumah, sehingga dapat lebih efektif dan efisien, mulai dari penggunaan material, seperti semen dan besi, juga penggunaan air.
"Fitur presisi tinggi 1mm juga memberikan keunggulan siku yang sempurna dan permukaan yang halus rata. Bata interlock presisi adalah kontribusi nyata SIG untuk mendukung program tiga juta rumah dan mewujudkan Asta Cita Presiden Prabowo," ujar Donny.
(taufan sukma)