Kecilnya Gaji Guru di Balik Keceriaan Anak TK

12 minutes ago 1

Sejumlah bocah mengikuti gerak jalan di Limboto Barat, Kabupaten Gorontalo, Gorontalo, Jumat (15/8/2025). Gerak jalan tersebut diikuti ratusan murid Taman Kanak-Kanak dan Kelompok Belajar, dalam rangka menanamkan jiwa nasionalisme dan patriotisme sejak dini dan menyambut HUT ke-80 Republik Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, Hari Guru Nasional kerap diperingati setiap 25 November. Momentum tersebut dijadikan perayaan untuk menghormati 'para pahlawan' yang menjadi penghubung masa depan.

Di balik ucapan selamat dan rangkaian bunga, masih banyak guru yang mempunyai tingkat kesejahteraan minim. Yuniar, seorang guru honorer di TK Amara Cibanteng Proyek, Ciampea, Bogor, telah mengajar seluruh sentra sendirian selama empat tahun dengan penghasilan kurang dari satu juta rupiah.

Berbeda dengan jenjang pendidikan lainnya, TK tidak memiliki sistem mata pelajaran. Aktivitas pembelajaran di TK berlangsung di berbagai sentra. Satu guru bertanggung jawab penuh untuk satu kelas. Artinya, Yuni mengajarkan semua jenis pembelajaran yang diperlukan anak setiap hari. 

“Di TK itu kebanyakan sentra. Ada sentra sains, sentra seni, sentra imtaq, sama sentra persiapan. Dan belajarnya beda-beda tiap sentra,”ujar dia kepada Republika, Selasa (25/11/2025). 

Ia mengelola semua sentra dengan jadwal yang sudah ditentukan. Menurut Yuni, tantangan menjadi guru TK bukanlah mengajar. Dia harus menyiapkan alat bermain, atau membuat kerajinan.

Dia juga harus menghadapi perubahan mood anak-anak yang tidak menentu. Ia harus mampu mengontrol emosi sambil membimbing anak-anak dengan karakter yang berbeda. “Melelahkan jika anak-anak tidak dalam kondisi baik. Mood mereka selalu berubah, tergantung keinginan mereka. Kadang mereka gak mau belajar, hanya mau bermain. Itu yang paling melelahkan,"kata dia kepada Republika, Selasa (25/11/2025).

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |