Kata Kunci yang Membuat Haul Solo Digeruduk Jutaan Massa

18 hours ago 2

Ilustrasi suasana Haul Solo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Beberapa hari lalu, Kota Solo dihebohkan dengan haul dan Maulid Nabi di Masjid ar Riyadh Pasar Kliwon, dekat Masjid Assegaf Jl Kapten Mulyadi. Acara tahunan ini dihadiri jutaan orang yang datang dari berbagai daerah.

Haul Solo adalah perayaan tahunan besar yang digelar di Kota Solo, Jawa Tengah, untuk memperingati wafatnya seorang ulama besar dunia, Al Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi. Meskipun Habib Ali sendiri dimakamkan di Hadramaut, Yaman, perayaan ini rutin diadakan di Kota Solo karena kecintaan dan kerinduan putranya, Habib Alwi bin Ali Al-Habsyi, yang menetap dan berdakwah di kota tersebut.

Awalnya, acara ini hanya dihadiri oleh segelintir murid dan kerabat. Namun, seiring waktu, kabar tentang haul menyebar luas, dan kini menarik puluhan ribu hingga ratusan ribu jemaah dari berbagai daerah di Indonesia, bahkan mancanegara.

Pusat kegiatan Haul Solo adalah Masjid Ar-Riyadh yang terletak di kawasan Pasar Kliwon, Solo. Acara ini berlangsung selama beberapa hari, dengan puncaknya adalah pembacaan kitab maulid Simtudduror, yang merupakan karya monumental dari Habib Ali Al-Habsyi sendiri.

Suasana selama acara sangat khusyuk dan penuh dengan lantunan salawat, di mana jemaah dari berbagai lapisan masyarakat berkumpul untuk mengenang dan mengambil berkah dari keteladanan Habib Ali.

Di luar acara inti, tradisi ini juga diisi dengan berbagai kegiatan sosial, seperti pembagian makanan gratis kepada seluruh jemaah, yang semuanya dilakukan secara gotong royong oleh masyarakat setempat.

Lebih dari sekadar acara keagamaan, Haul Solo telah menjelma menjadi agenda budaya dan wisata religi yang penting bagi Kota Solo. Kehadiran ribuan jemaah secara rutin setiap tahun tidak hanya memperkuat tali silaturahmi antar umat, tetapi juga menggerakkan roda perekonomian lokal.

Pemerintah Kota Surakarta juga memberikan dukungan penuh dan menjadikan Haul Solo sebagai acara resmi tahunan. Hal ini menunjukkan bahwa tradisi keagamaan dapat berharmoni dengan kehidupan sosial dan ekonomi, menciptakan sinergi yang positif bagi seluruh masyarakat Solo.

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |