Kampus AKPRIND dan KSM Sido Resik Imogiri Sinergi Kelola Sampah Berbasis Ekonomi Hijau

2 hours ago 1

REPUBLIKA.CO.ID, REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Dosen dan mahasiswa dari Program Studi Teknik Lingkungan serta Manajemen Ritel Universitas AKPRIND Indonesia menjalin kerja sama dengan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Sido Resik di Padukuhan Dukuh, Kalurahan Imogiri, Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul. Kolaborasi ini menjadi langkah nyata dalam menjawab permasalahan pengelolaan sampah yang kian kompleks sekaligus membuka peluang ekonomi baru berbasis ekonomi hijau dan keberlanjutan lingkungan.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) yang didanai oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) Kemendiktisainstek dengan Universitas AKPRIND Indonesia sebagai perguruan tinggi pelaksana. Tim pengabdian dipimpin oleh Angge Dhevi Warisaura, ST, MEng, dengan anggota Paramita Dwi Sukmawati, ST, MEng dan Bikorin, SE, MM, serta melibatkan mahasiswa dari dua program studi lintas disiplin.

Berawal dari meningkatnya volume sampah pascapenutupan TPA Piyungan, tim melihat potensi besar KSM Sido Resik dalam mengelola sampah secara mandiri namun masih terkendala keterbatasan teknologi dan manajemen. Melalui kegiatan ini, tim AKPRIND memperkenalkan teknologi tepat guna (TTG) berupa mesin pencacah sampah organik dan anorganik (plastik), disertai pendampingan dalam pengelolaan produksi, organisasi, dan pemasaran digital.

“Kami menyadari bahwa mengatasi persoalan sampah harus dilaksanakan secara kolektif dengan melibatkan seluruh unsur masyarakat. Berbekal mesin pencacah sampah organik maupun non-organik untuk menghasilkan produk pupuk kompos dan cacahan plastik, serta pemasaran digital terintegrasi, kami yakin masalah sampah dapat teratasi sekaligus memberikan nilai ekonomis bagi warga,” ungkap Angge Dhevi Warisaura, ST, MEng, selaku ketua tim pengabdian.

Hasil penerapan TTG menunjukkan peningkatan signifikan , mesin pencacah organik berfungsi mengolah dedaunan menjadi bahan baku kompos, sedangkan mesin pencacah plastik menghasilkan cacahan bernilai jual tinggi untuk industri daur ulang.

Ketua KSM Sido Resik, Sudarna, AMd, menyampaikan apresiasinya terhadap kolaborasi ini.

“Kami sangat berterima kasih kepada DPPM Kemendiktisainstek serta tim dosen dan mahasiswa Universitas AKPRIND Indonesia. Bantuan teknologi dan pendampingan ini membuat kerja kami lebih efisien, lingkungan lebih bersih, dan masyarakat lebih sejahtera,” ujarnya.

Selain penerapan teknologi, kegiatan juga mencakup pelatihan manajemen, pembuatan buku panduan, serta pelatihan pemasaran digital. Mahasiswa turut berperan aktif dalam proses pelatihan, sosialisasi, hingga pembuatan media promosi daring yang terintegrasi dengan marketplace dan media sosial.

Program ini tidak hanya menghasilkan produk, tetapi juga membangun kesadaran baru di tengah masyarakat bahwa sampah dapat diolah menjadi sumber ekonomi berkelanjutan. Kolaborasi antara akademisi, masyarakat, dan pemerintah lokal ini menjadi contoh konkret penerapan konsep ekonomi hijau (green economy) yang menggabungkan aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi.

Ke depan, Universitas AKPRIND Indonesia bersama KSM Sido Resik berencana melanjutkan program ke tahap pengembangan lanjutan, meliputi optimalisasi desain alat dan memastikan kualitas kompos sesuai SNI. Dengan sinergitas lintas sektor ini, diharapkan lahir sistem pengelolaan sampah yang mandiri, berdaya saing, dan berkelanjutan menuju lingkungan yang lebih bersih dan masyarakat yang lebih sejahtera.

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |