Jika Saham Longsor Apakah Langsung Jual? Begini Tips dan Strategi Jitu agar Tidak Rugi 

1 month ago 28

Setiap investor tentu pernah mengalami penurunan harga saham. Lalu, bagaimana jika saham longsor apakah langsung jual? Berikut penjelasannya. 

Jika Saham Longsor Apakah Langsung Jual? Begini Tips dan Strategi Jitu agar Tidak Rugi. (Foto: MNC Media) 

Jika Saham Longsor Apakah Langsung Jual? Begini Tips dan Strategi Jitu agar Tidak Rugi. (Foto: MNC Media) 

IDXChannel – Setiap investor tentu pernah mengalami penurunan harga saham. Lalu, bagaimana jika saham longsor apakah langsung jual? Berikut penjelasannya. 

Investasi saham memang merupakan salah satu investasi yang menawarkan keuntungan menjanjikan. Tapi, investasi ini juga memiliki risiko yang cukup tinggi, sebab harga saham sangat fluktuatif. 

Salah satu faktor yang seringkali mendorong penurunan harga saham signifikan yakni adanya pengaruh pasar global yang berdampak kepada saham domestik. Jika investor mengalami kondisi penurunan terus menerus, Anda tentu perlu mempertimbangkan langkah-langkah yang diambil.

Lantas, jika saham longsor apakah langsung jual? Agar tidak salah langkah, berikut ini IDXChannel menyajikan beberapa tips dan strateginya. 

Jika Saham Longsor Apakah Langsung Jual? 

Berinvestasi di pasar saham memang penuh tantangan. Salah satu skenario yang sering dihadapi investor adalah turunnya harga saham. Saat melihat portofolio merah, apakah kita harus langsung menjual saham atau tetap bertahan? Berikut 
beberapa strategi yang bisa dilakukan ketika saham mengalami penurunan.

1. Jangan Panik, Tetap Tenang dan Analisis Situasi

Ketika harga saham turun, langkah pertama yang harus dilakukan adalah tetap tenang dan tidak langsung menjual. Cek kembali penyebab penurunan harga, apakah karena faktor fundamental perusahaan, kondisi pasar secara keseluruhan, atau hanya koreksi sementara. Jika seluruh indeks saham mengalami penurunan, kemungkinan besar itu hanya koreksi dan bukan masalah spesifik pada perusahaan yang Anda miliki. Adapun jika saham turun karena kinerja perusahaan memburuk, misalnya laba menurun drastis atau ada skandal, maka perlu analisis lebih lanjut.

2. Evaluasi Kinerja Perusahaan

Sebelum memutuskan menjual atau tetap bertahan, lakukan analisis fundamental terhadap perusahaan. 

Pertama, lihat laporan keuangan. Anda perlu mengamati apakah laba bersih masih meningkat atau ada utang berlebih. Selain itu, penting juga untuk memperhatikan prospek bisnis. Coba amati apakah perusahaan masih memiliki inovasi dan ekspansi yang menjanjikan dan apakah masih dikelola dengan baik oleh orang-orang berpengalaman. Jika perusahaan masih memiliki fundamental yang kuat, maka sebaiknya tetap bertahan dan bahkan menambah posisi (buy the dip).

3. Gunakan Strategi Averaging Down

Jika saham yang Anda miliki turun tetapi memiliki prospek jangka panjang yang bagus, strategi averaging down bisa dilakukan. Hal ini berarti membeli lebih banyak saham di harga lebih rendah untuk menurunkan harga rata-rata pembelian. Meski demikian, pastikan hanya melakukan averaging down pada saham yang memiliki fundamental bagus. 

4. Tentukan Stop Loss untuk Meminimalkan Kerugian

Jika saham terus turun dan tidak menunjukkan tanda-tanda pemulihan, penting untuk memiliki batasan kerugian. Tentukan stop loss untuk membatasi potensi kehilangan modal lebih besar. Stop loss sangat penting terutama jika Anda adalah trader jangka pendek.

5. Diversifikasi Portofolio

Jangan menaruh seluruh dana hanya dalam satu saham atau sektor. Dengan begitu, jika satu saham turun, masih ada peluang lain yang bisa mengimbangi kerugian. Diversifikasi bisa dilakukan dengan membeli saham dari berbagai sektor seperti sektor perbankan, sektor consumer goods, teknologi, energi, dan lain-lain.  Dengan cara ini, risiko dari satu saham yang turun bisa lebih terkelola.

6. Perhatikan Sentimen Pasar dan Faktor Makroekonomi

Kadang-kadang, saham turun bukan karena kinerja perusahaan yang buruk, tetapi karena faktor eksternal seperti adanya resesi ekonomi global, kenaikan suku bunga, ketegangan geopolitik, hingga fluktuasi nilai tukar mata uang. Jika penurunan saham disebabkan oleh faktor ini, kemungkinan besar saham akan pulih setelah kondisi ekonomi membaik. Dalam situasi seperti ini, bertahan dan menunggu waktu yang tepat lebih baik daripada menjual dengan panik.

7. Manfaatkan Kesempatan untuk Investasi Jangka Panjang

Banyak investor sukses justru melihat penurunan saham sebagai kesempatan emas untuk membeli saham berkualitas dengan harga lebih murah. Seperti kata Warren Buffett "Be fearful when others are greedy, and greedy when others are fearful."

Jika Anda yakin dengan prospek perusahaan, Anda bahkan bisa membeli lebih banyak saat harga rendah dan menyimpannya untuk keuntungan jangka panjang.

Itulah beberapa hal yang bisa dilakukan jika saham longsor. Semoga beberapa tips ini bisa bermanfaat bagi Anda. 

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |