Superbank dan Blu by BCA Digital berencana IPO yang mampu memacu potensi pasar di kalangan pengguna muda.
IPO Bank Digital Bisa Pacu Potensi Pasar di Kalangan Pengguna Muda. (Foto: MNC Media)
IDXChannel - Superbank dan Blu by BCA Digital berencana ingin melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) atau initial public offering (IPO). Hal itu diprediksi mampu mendorong perkembangan bank digital.
Pengamat Perbankan dan Praktisi Sistem Pembayaran Arianto Muditomo menilai beberapa bank digital masih bertahan dan menunjukkan prospek positif pada awal 2025. Seperti Bank Jago (ARTO) yang berhasil memanfaatkan sinergi dengan ekosistem GoTo, dan menawarkan integrasi yang mulus dengan Gojek dan Tokopedia.
Dia pun optimistis IPO Superbank dan Blu by BCA Digital bisa terwujud karena faktor fundamental yang kuat. Contohnya Blu by BCA Digital yang mampu bertahan meskipun berbeda entitas dengan perusahaan induk, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) atau BCA.
Menurut dia, Blu berhasil menarik perhatian pengguna muda dengan antarmuka yang ramah pengguna dan fokus pada manajemen keuangan sederhana.
"Dukungan kuat dari BCA sebagai bank terbesar di Indonesia memberikan Blu daya saing yang signifikan, meskipun persaingannya semakin ketat," ujar Arianto kepada IDX Channel, Minggu (26/1/2025).
Sementara itu, Superbank yang disokong grup PT Elang Mahkota Teknologi (Emtek), SeaBank juga terus tumbuh, mendukung transaksi di Shopee dengan ekosistem grup Sea Limited.
Selain kedua bank digital iersebut, Arianto mengatakan, Bank Neo Commerce tetap konsisten menarik pelanggan ritel dengan promosi agresif.
Adapun bank digital di Indonesia mulai menarik perhatian setelah peluncuran Jenius oleh Bank BTPN pada 2016. Jenius membuka jalan dengan mengadopsi pendekatan digital-first, menawarkan layanan perbankan tanpa cabang fisik dan fitur inovatif seperti pengelolaan keuangan pribadi dalam satu aplikasi.
"Kesuksesan Jenius memicu euforia di industri keuangan, dengan banyak bank dan startup berlomba memasuki pasar digital," katanya.