Jakarta -
Pengusaha keramik yang tergabung dalam Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (ASAKI) menyampaikan dampak kebijakan tarif impor tinggi yang dikenakan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump ke sejumlah negara, termasuk Indonesia. Salah satunya, ancaman lonjakan impor keramik dari China, India, hingga Vietnam yang masuk ke Indonesia.
Ketua ASAKI Edy Suyanto mengakui memang kebijakan tarif resiprokal Trump tidak terlalu berdampak pada industri keramik dalam negeri. Meski begitu, dia menilai akan ada pengalihan perdagangan dari negara-negara yang terkena kebijakan tersebut, seperti China, India, hingga Vietnam. Apalagi, China dan India menjadi dua negara terbesar yang mengekspor keramik ke AS.
"Asaki harus mengamati dengan serius ancaman lonjakan impor keramik dari China, India dan Vietnam akibat pengalihan ekspor keramik negara-negara tersebut ke AS pasca penerapan tarif imbal balik. Sebagai informasi AS selama ini melakukan importasi keramik terbesar dari India dan China," kata Edy dalam keterangannya, Rabu (9/4/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, pihaknya tengah mengamati angka impor keramik dari India yang melonjak signifikan pada tahun-tahun sebelumnya usai diterapkan Bea Masuk Tindakan Pengamanan (BMTP) dan bea masuk anti dumping (BMAD) atas impor keramik China. Dia pun menilai kemungkinan adanya indikasi unfair trade dari India seperti tindakan dumping dan predatory pricing karena mengalami kelebihan suplai dan kapasitas.
Di sisi lain, Edy menerangkan pihaknya akan memperkuat pangsa pasar dan lebih agresif mengisi permintaan keramik di kawasan ASEAN. Menurut dia, ASEAN sebagai pasar ekspor utama yang sangat strategis karena jumlah populasi yang besar sekitar 680 juta orang dan membutuhkan keramik sebesar 1,2 milyar meter kubik per tahun.
Meski begitu, Edy menilai pemerintah membuka keran impor gas dan memberlakukan DMO/Domestic Market Obligation Gas untuk industri dalam negeri. Sebab, daya saing industri keramik nasional cenderung semakin menurun akibat gangguan supply gas oleh Perusahaan Gas Negara (PGN) dengan memberlakukan kuota pemanfaatan volume gas Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) 60%-70% dan hrg regasifikasi gas US$16,77usd/mmbtu.
"Di saat semua negara di dunia melakukan praktik proteksionisme, ASAKI mengharapkan Pemerintah konsisten mendorong Program P3DN melalui sertifikasi TKDN yang telah terbukti efektif membantu penyerapan produk dalam negeri bagi industri keramik nasional," imbuh dia.
Selain itu, Edy berharap pemerintah segera menjalankan 0rogram 3 juta unit rumah yg akan memberikan banyak multiplier effect bagi industri bahan bangunan, seperti ubin keramik, sanitary ware dan genteng keramik serta tableware keramik.
(kil/kil)