Jakarta -
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan kinerja pasar modal Indonesia pada bulan Maret 2025 masih terkoreksi alias turun. Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) turun 3,83% ke level 6.510,62 secara month to date (mtd), atau melemah 8,04% year-to-date (ytd).
Hal ini disampaikan oleh Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Inarno Djajadi dalam Konferensi Pers Asesmen Sektor Jasa Keuangan & Kebijakan OJK Hasil RDK Bulanan Maret 2025.
"Di tengah sentimen terhadap kondisi perekonomian global, pasar saham domestik ditutup sebesar 3,83% month to date pada 27 Maret 2025 ke level 6.510,62 atau year to date melemah sebesar 8,04%," kata Inarno, melalui saluran telekonferensi, Jumat (11/4/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Inarno menambahkan, nilai kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp 11.126 triliun atau naik 2,27% mtd. Namun secara ytd kapitalisasi pasar turun sebesar 9,80%.
Sementara itu, non-resident alias investor asing mencatatkan net sell atau aksi jual bersih saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebesar Rp 8,02 triliun secara mtd. Sedangkan secara ytd masih terdapat net sell sebesar Rp 29,92 triliun.
Lebih lanjut Inarno mengatakan, sejak pembukaan pasar saham pasca libur Lebaran di tanggal 8 April 2025, IHSG day to day mengalami penurunan sebesar 7,9%, dari 6.510 ke level 5.996. Pada hari itu juga sempat diterapkan trading halt atau penghentian sementara perdagangan pasar selama 30 menit pada pukul 09.00.
Namun demikian, Inarno menambahkan, tekanan sedikit berkurang pada tanggal 9 April. Dalam hal ini, secara day-to-date (dtd) mencatatkan turun 0,47% atau di level 5.967.
"Dan di hari kemarin, 10 April 2025 tercatat hasil positif di mana closing IHSG pada level 6.254 atau secara day to day naik sebesar 4,79%, walaupun secara ytd masih turun sebesar 11,67%," imbuhnya.
Sedangkan di pasar obligasi, selama bulan Maret, indeks pasar obligasi (Indonesia Composite Bond Index/ICBI) melemah 0,17% month to date (mtd) atau naik 1,75% ytd ke level 399,54. Lalu investor non-resident mencatatkan net sales sebesar Rp 0,43 triliun secara mtd atau net sales sebesar Rp 1,41 triliun secara ytd.
Di industri pengelolaan investasi, nilai aset under management atau AUM tercatat sebesar Rp 811,97 triliun pada 27 Maret 2025 atau naik sebesar 0,45% mtd walaupun secara ytd masih turun sebesar 3,71%. Reksadana tercatat net subscription sebesar Rp 0,92 triliun secara mtd dan secara ytd net subscription sebesar Rp 1,35 triliun.
(acd/acd)