Jakarta -
Tingginya minat masyarakat untuk membeli emas batangan sebagai bentuk investasi membuat stok logam mulia Antam di toko mulai menipis. Hal ini seperti yang terjadi di salah satu toko di Cikini Gold Center, Jakarta Pusat.
"Banyak yang beli, jadi stoknya kita juga terbatas. Untuk investasi biasanya, Antam model redmark terbaru," kata salah satu penjaga toko emas di Cikini Gold Center bernama Rofa saat ditemui detikcom, Selasa kemarin.
Dalam hal ini ia mengatakan sebagian besar masyarakat yang datang ke toko tersebut banyak membeli logam mulia keluaran Antam dengan tanda lingkaran merah logo MIND ID yang disebut sebagai 'redmark'. Emas ini diproduksi pada tahun 2020 hingga sekarang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pecahan kecil, biasanya pada nyarinya itu. 0,5 gram, 1 gram, 2 gram, sampai 5 gram itu lumayan banyak yang beli. Di sini jual sampai pecahan 100 gram," papar Rofa.
Ia mengatakan karena jumlah stok yang kian menipis hingga tingginya nilai jual emas dalam sepekan terakhir membuat harga logam mulia di toko menjadi sangat tinggi. Di mana terakhir per hari toko tempat Rofa bekerja ini menjual emas di level Rp 1.910.000 per gram dengan buyback atau beli kembali Rp 1.731.000 per gram.
"Sekarang Rp 1,9 juta, Rp 1.910.000 per gram. Kalau buyback Rp 1.731.000 per gram," katanya setelah mengecek kembali harga jual-beli emas toko di handphone.
Ia mengatakan harga jual maupun buyback emas di toko memang cenderung lebih tinggi daripada harga yang tertera di situs logam mulia Antam. Sebab di situs tersebut hanya menampilkan harga jual terendah.
Selain itu harga produk di situs Antam juga belum termasuk pajak pembelian/jual kembali. Berbeda dengan toko yang sudah memasukkan nilai pajak yang harus dibayar pelanggan.
"Kalau dari Antam sama kita beda, lebih tinggi (toko) biasanya. Karena Antam biasanya kan ngambil harga terendah. Kalau Antam kayaknya belum pajak itu sih," jelas Rofa.
Selain itu toko juga memperhitungkan keuntungan serta ketersediaan produk di pasaran, yang mana semakin sedikit jumlah produk tersedia maka semakin mahal harga jual di toko.
"Kalau pemesanan yang ngurus pemilik, tapi setahu saya memang lagi susah, memang lagi sedikit stoknya. Jadi kita juga jual seadanya kan," tambahnya.
Senada dengan itu, salah seorang penjaga toko emas dan perhiasan Sumatera Jaya di Cikini Gold Center, juga mengatakan saat ini mayoritas pengunjung yang datang untuk membeli logam mulia keluaran Antam karena dalam beberapa hari terakhir harga emas produksi BUMN tambang ini sedang turun.
Padahal di sisi lain harga emas batangan ini diramal akan terus mengalami kenaikan hingga Rp 2 jutaan per gram, yang bahkan saat ini untuk harga di toko rata-rata sudah di level Rp 1,9 jutaan per gram.
"Dalam dua hari ini banyak yang cari Antam. Kaya tadi nih ada yang datang langsung cari Antam, soalnya di butik-butik katanya sudah kosong. Ini kayanya orang memang lagi nyari karena dua hari ini lagi turun nih. Nanti kan naik lagi dia," terangnya.
"Kalau saya lihat di berita kayanya memang bakal sampai Rp 2 jutaan per bulan. Soalnya sekarang pun orang bisa jual Rp 1,9 juta yang segram ya, toko jual ke pelanggan. Ya mungkin pertengahan tahun atau akhir tahun lah bisa dari toko di Rp 2 jutaan," jelas penjaga toko itu lagi.
Sebagai informasi, berdasarkan situs logam mulia Antam harga emas Tanah Air sempat mencapai titik tertinggi sepanjang masa di level Rp 1.836.000 per gram pada Kamis (3/4) kemarin.
Namun sejak saat itu hingga hari ini harga emas terus menurun hingga ke titik Rp 1.754.000 per gram. Sedangkan untuk harga buyback atau beli kembali logam mulia Antam berada di level Rp 1.604.000 per gram.
(igo/fdl)