Harga Emas dan Perak Dunia Cetak Rekor Baru, Investor Serbu Aset Aman

16 hours ago 1

Koleksi koin emas dipajang di sebuah toko di St. Vincent Jewelry Center di Jewelry District, Los Angeles, 30 April 2025. Harga emas dunia melonjak ke rekor tertinggi di atas 4.100 dolar AS per troy ons (Rp 68 juta) atau Rp 2,1 juta per gram pada Selasa (14/10/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Harga emas dunia melonjak ke rekor tertinggi di atas 4.100 dolar AS per troy ons (Rp 68 juta) atau Rp 2,1 juta per gram pada Selasa (14/10/2025). Kenaikan ini seiring meningkatnya prospek pemangkasan suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve (The Fed).

Kekhawatiran baru terkait hubungan dagang antara Amerika Serikat dan China turut mendorong minat terhadap aset aman (safe haven), termasuk perak yang juga menyentuh level tertinggi sepanjang masa.

Harga emas spot naik 1,7 persen ke rekor 4.179,48 dolar AS per troy ons atau Rp 69,3 juta pada pukul 05.21 GMT, sementara kontrak berjangka emas AS untuk pengiriman Desember naik 1,3 persen menjadi 4.187,50 dolar AS.

Sejak awal tahun, harga emas telah melonjak 57 persen dan menembus ambang psikologis 4.100 dolar AS untuk pertama kalinya pada Senin (13/10/2025). Reli harga logam mulia ini didorong oleh ketidakpastian geopolitik dan ekonomi global, ekspektasi pemangkasan suku bunga, pembelian besar-besaran oleh bank sentral, serta arus masuk kuat ke reksa dana berbasis emas (exchange-traded fund / ETF).

Bank of America dan Société Générale kini memperkirakan harga emas akan mencapai 5.000 dolar AS pada 2026, sedangkan Standard Chartered menaikkan proyeksi harga tahun depan menjadi 4.488 dolar AS.

Harga perak spot juga melonjak 2,2 persen menjadi 53,60 dolar AS, didorong oleh faktor serupa yang mengangkat harga emas serta kondisi ketat di pasar fisik.

“Ketegangan dagang bukan menjadi pendorong utama reli hari ini. Yang lebih berpengaruh adalah meningkatnya ekspektasi bahwa The Fed akan melanjutkan penurunan suku bunga acuannya, yang menurunkan biaya pendanaan jangka panjang dan mengurangi opportunity cost kepemilikan emas,” kata Analis Pasar Senior OANDA, Kelvin Wong.

sumber : REUTERS

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |