Dicecar Bursa Soal Pembangunan Kabel Laut hingga Data Center, Ini Jawaban INET

17 hours ago 7

Dari sisi pendanaan, INET berencana menggelar right issue, menerbitkan obligasi serta mengalokasikan anggaran dari kas internal untuk membiayai berbagai proyek.

 dok INET)

Dicecar Bursa Soal Pembangunan Kabel Laut hingga Data Center, Ini Jawaban INET (Foto: dok INET)

IDXChannel -  PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) atau Sinergi Network menjawab pertanyaan Bursa Efek Indonesia (BEI) ihwal rencana pembangunan kabel laut hingga data center fase II.
 
Manajemen INET menjelaskan, perseroan tengah melakukan penjajakan untuk pembangunan jaringan kabel bawah laut yang menghubungkan Jakarta, Batam, dan Singapura dengan perkiraan dana Rp242,55 miliar.

Proyek kabel bawah laut ini akan memperluas kapasitas jaringan hingga 400 terabyte, dengan kapasitas per jalur (pair) mencapai 25–30 terabyte. Di mana pembangunannya akan dimulai pada paruh ketiga 2025 dan ditargetkan beroperasi penuh mulai kuartal II-2026.

"Perseroan melihat peluang yang besar atas pasar kabel bawah laut ini dan adanya peluang bagi perseroan untuk dapat bekerjasama dengan beberapa pihak. Di mana hal-hal tersebut akan
memberikan potensi pertumbuhan pendapatan yang besar dan profitabilitas bagi perseroan," tulis manajemen dalam keterbukaan informasi BEI, Rabu (7/5/2025).

Untuk mengeksekusi proyek ini, perseroan melalui entitas anak, PT Pusat Fiber Indonesia telah menandatangani kontrak dengan PT Jejaring Mitra Persada, entitas dari PT Ketrosden Triasmitra Tbk (KETR).

Adapun proyek ini merupakan bagian dari sistem komunikasi kabel laut (SKKL) dan akan dijalankan melalui skema Indefeasible Right of Use (IRU) yang memberikan hak penggunaan jangka panjang atas infrastruktur kabel serat optik.

Sementara itu, rencana pembangunan data center fase kedua akan berlangsung selama 4-6 bulan sejak Juni 2025 dan berlokasi di Gedung Cyber I lantai 3.

Perseroan menjelaskan, kebutuhan data center ke depan akan semakin besar sehingga perseroan mengambil peluang untuk memperluas usahanya.

Lebih lanjut, INET juga tengah mendalami beberapa potensi pengembangan usaha melalui proyek Submarine Cable dan proyek pembangunan FTTH (Fiber To The Home). 

"Perseroan akan mendapatkan pendapatan berulang (recurring income) dari maintenance jaringan yang telah dibangun tersebut," tutur manajemen.

Dari sisi pendanaan, INET berencana menggelar right issue, menerbitkan obligasi serta mengalokasikan anggaran dari kas internal untuk membiayai proyek-proyek tersebut.

Dalam prospektus terbaru Selasa (6/5/2025), INET akan menerbitkan 12,8 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp10.

Rencana rights issue ini bakal diajukan kepada para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diselenggarakan pada 12 Juni 2025.

"Apabila perseroan mulai menjalankan pembangunan tersebut maka perseroan akan mencari pendanaan baik dari pasar modal dengan right issue atau menerbitkan obligasi maupun dari kas internal yang telah dihitung tanpa mengganggu kegiatan operasional perseroan," kata manajemen.

(DESI ANGRIANI)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |