Dedikasi Tanpa Batas: Potret Kerja Bidan di Garis Terdepan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak

3 hours ago 3

Image Mychella yuan

Info Sehat | 2025-11-13 12:25:58

Dedikasi Tanpa Batas: Potret Kerja Bidan di Garis Terdepan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak

sumber foto: https://share.google/images/Npfhl8DmoBWPWJMnC

Oleh Mychella Yuan

Mahasiswa Kebidanan, pemerhati kesehatan masyarakat

Setiap hari, di berbagai rumah sakit, puskesmas, hingga klinik kecil di pelosok negeri, para bidan bekerja tanpa henti. Mereka menjadi garda terdepan dalam menjaga keselamatan ibu dan bayi, meski sering kali dengan keterbatasan fasilitas dan tenaga. Hasil pengamatan di sejumlah fasilitas kesehatan menunjukkan betapa beratnya peran bidan dalam sistem pelayanan kesehatan Indonesia.

Di sebuah puskesmas wilayah Sidoarjo, seorang bidan bernama Bu Rini memulai harinya sejak pukul tujuh pagi. Ia tak hanya membantu persalinan, tetapi juga melayani pemeriksaan kehamilan, imunisasi bayi, hingga penyuluhan kesehatan reproduksi. Saat ditemui, Bu Rini tersenyum meski wajahnya tampak lelah. “Kadang pasien datang tengah malam, dan kami tidak mungkin menolak. Setiap ibu yang melahirkan di sini kami anggap seperti keluarga sendiri,” ujarnya pelan.

Di sisi lain, di rumah sakit besar, peran bidan tidak kalah penting. Mereka menjadi jembatan antara dokter dan pasien, terutama dalam proses persalinan normal dan pendampingan pasca melahirkan. Namun, tekanan kerja di lingkungan rumah sakit kerap tinggi. Bidan dituntut tetap tenang dan profesional meski harus menangani beberapa pasien sekaligus.

Berbeda dengan di klinik swasta, bidan sering berhadapan langsung dengan masyarakat dari berbagai latar belakang sosial. Mereka tak hanya memberikan pelayanan medis, tetapi juga menjadi pendengar bagi para ibu muda yang baru belajar menjalani peran sebagai orang tua. Sentuhan empati inilah yang sering kali membuat bidan menjadi sosok yang dirindukan banyak keluarga.

Namun di balik dedikasi itu, para bidan juga menghadapi berbagai tantangan. Mulai dari jam kerja panjang, risiko kelelahan fisik dan mental, hingga keterbatasan alat medis di beberapa fasilitas kesehatan. Tak jarang, mereka harus mengambil keputusan cepat dalam situasi darurat, di mana nyawa ibu dan bayi menjadi taruhannya.

Kehadiran bidan tidak hanya penting dalam proses kelahiran, tetapi juga dalam membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan reproduksi. Mereka menjadi figur yang paling dekat dengan masyarakat, terutama di daerah yang sulit dijangkau dokter. Oleh karena itu, memperkuat peran bidan berarti memperkuat pondasi pelayanan kesehatan nasional.

Sudah saatnya masyarakat dan pemerintah memberikan perhatian lebih bagi tenaga bidan, bukan hanya dalam bentuk penghargaan simbolis, tetapi juga peningkatan kesejahteraan, pelatihan berkelanjutan, dan dukungan emosional. Karena di balik setiap tangisan bayi yang lahir selamat, ada sosok bidan yang bekerja dengan hati dan doa.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |