Executive Chairman City Developments Ltd (CDL), Kwek Leng Beng menggugat anaknya, Sherman Kwek yang menjabat sebagai Group CEO.
Executive Chairman City Developments Ltd (CDL), Kwek Leng Beng menggugat anaknya, Sherman Kwek yang menjabat sebagai Group CEO. (Foto: Forbes)
IDXChannel - Executive Chairman City Developments Ltd (CDL), Kwek Leng Beng menggugat anaknya, Sherman Kwek yang menjabat sebagai Group Chief Executive Officer (CEO) CDL.
Dilansir Strait Times, Rabu (26/2/2025), Kwek mengajukan gugatan ke pengadilan karena anaknya bersama direksi, Phillip Lee Jee Ceng dan Wong Ai Ai melakukan "kudeta" atas dirinya untuk mengambil alih CDL.
"Langkah ini diperlukan untuk mengatasi upaya kudeta di tingkat direksi sekaligus untuk mengembalikan integritas korporasi," kata Kwek.
Kwek akan berusia 85 tahun pada 2025. Sementara sang anak, Sherman saat ini berusia 49 tahun.
Kwek ingin agar anaknya yang saat ini menjabat sebagai CEO CDL diganti. Dia mengatakan akan mengambil seluruh upaya hukum yang tersedia untuk mencegah kudeta tersebut.
"Kami akan terus mencari seluruh opsi hukum yang ada untuk melindungi kepentingan CDL dan seluruh pemegang saham," kata Kwek.
Kwek menilai, Sherman telah mengabaikan Komite Nominasi sebanyak dua kali untuk mengubah komposisi direksi. Dia dituding merombak jajaran direksi secara signifikan tanpa mengikuti tata kelola yang baik.
Menurut Kwek, apa yang dilakukan anaknya melanggar prinsip good corporate governance (GCG), aturan Bursa Efek Singapura, dan kode etik Corporate Governance.
Gugatan tersebut semakin menegaskan adanya konflik keluarga di tubuh perusahaan raksasa properti Singapura yang memiliki valuasi USD4,7 miliar atau lebih dari Rp75 triliun. CDL diketahui memiliki properti di 30 negara.
Pada 28 Januari, tepatnya saat malam Tahun Baru Imlek, Sekretaris Perusahaan CDL mengirimkan surel kepada dewan terkait keputusan Lee dan Wong yang mengajukan dua direktur independen tambahan.
Pada 7 Februari, direksi CDL mengumumkan persetujuan penunjukan Jennifer Duong Young sebagai direktur independen non-eksekutif menyusul pengunduran diri Tan Kian Seng. Young sebelumnya bekerja selama 21 tahun di Credit Suisse.
Selain itu, manajemen juga menyetujui penunjukan Wong Su Yen sebagai direktur independen non-eksekutif. Wong diketahui mempunyai lebih dari 30 pengalaman di lintas sektor industri mulai dari teknologi, ritel, hingga jasa keuangan.
Sehari setelahnya, Kwek Leng Beng mempertanyakan urgensi penunjukan kedua orang itu dalam jajaran direksi. Menurut Kwek, Lee sempat menjelaskan bahwa penunjukan tersebut diperlukan tanpa menjelaskan secara spesifik alasannya.
Kemudian, Kwek memerintahkan agar seluruh jadwal wawancara calon direktur tersebut dibatalkan. Dia menyerukan agar dilakukan transparansi dan sesuai prinsip GCG. Namun, Lee mengumpulkan direksi untuk mendorong penunjukan kedua calon direktur tersebut.
Kwek menyebut, Sherman Kwek, Philip Lee, Wong Ai Ai, dan direktur lainnya melakukan persekongkolan. Oleh karena itu, dia meminta agar Sherman Kwek mundur dari CEO sambil menyebut ini bukan pertama kali anaknya membahayakan reputasi CDL.
"Sebagai seorang ayah, memecat anak tentu bukan keputusan mudah. Saya menganggap keputusan bisnis memanglah sulit dan anak muda membuat kesalahan dalam kariernya bisa dipahami, namun melanggar aturan GCG adalah sesuatu yang melanggar batas," katanya.
"Sebagai Chairman, tanggung jawab saya adalah kepada CDL, pemegang saham, dan masa depan perusahaan. Saya menganggap posisi Executive Chairman secara serius dan selalu memprioritaskan kepentingan seluruh pemegang saham, bukan hanya keluarga saya," ujar Kwek.
Kwek Leng Beng merupakan salah satu orang terkaya di Singapura. Berdasarkan data Forbes, kekayaan crazy rich Singapura itu mencapai USD3,4 miliar atau Rp55 triliun.
(Rahmat Fiansyah)