Budi Arie: Hanya RI yang Berani Bentuk 80 Ribu Koperasi

21 hours ago 7

Jakarta -

Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi menyebut pembentukan 80 ribu Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih sebagai langkah berani dari Indonesia. Ia menilai Indonesia mencatatkan sejarah baru sebab belum ada negara manapun yang melakukan hal yang sama.

Saat ini tercatat sudah ada 79.740 Kopdes Merah Putih yang terbentuk di seluruh wilayah Indonesia. Meski begitu, kata dia, banyak rasa takut, keragu-raguan hingga perasaan curiga yang dialamatkan pada Kopdes Merah Putih. Ia menilai hal itu sebagai tiga musuh utama Kopdes Merah Putih.

"Orang dasarnya takut dulu, oh ini Kopdes jalan nggak, terus curiga dulu, iya kan. Terus akhirnya apa? Ragu-ragu, ini mau jalan nggak. Program Kopdes Merah Putih ini adalah sejarah baru di dunia. Satu negara membangun 80 ribu koperasi desa," ujar Budi Arie dalam diskusi di Ombudsman RI, Jakarta Selatan, Kamis (12/6/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski mengakui belum memiliki banyak pengalaman, Budi Arie menyebut yang terpenting adalah keberanian untuk melaksanakannya. Jika menunggu semua sumber daya manusia (SDM) siap, kata dia, Kopdes Merah Putih tidak akan berjalan.

"Jadi artinya apa? Keberanian. Kalau nunggu semua SDM siap, nggak akan siap. Saya juga nggak punya pengalaman bikin 80 ribu Kopdes Merah Putih. Siapa saya tanya, seluruh dunia cek, ada nggak yang punya pengalaman negara bisa membentuk 80 ribu koperasi? Nggak ada," ujarnya.

Budie Are memastikan program tersebut akan membuahkan hasil yang jelas. Misalnya, menekan angka pengangguran hingga meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, ia berharap ketakutan terhadap program Kopdes Merah Putih dapat dikurangi.

Sementara itu, besarnya anggaran yang dikelola Kopdes Merah Putih dinilai berpotensi membuka celah korupsi. Anggaran yang disiapkan untuk masing-masing Kopdes Merah Putih diketahui mencapai Rp 5 miliar yang bisa berasal dari APBN hingga APBD.

"Dan tentu kami di Ombudsman tidak berharap ini menjadi potensi maladministrasi yang muncul dan jadi aduan yang ditangani Ombudsman. Misalnya salah kelola atau korupsi di internal koperasi itu sendiri. Kita tahu pemerintah desa banyak mendapat gelontoran anggaran," sebut Anggota Ombudsman RI, Dadan Suharmawijaya.

(ily/rrd)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |