Bacaan Dzikir usai Sholat Hajat yang Paling Mustajab (Ilustrasi/Freepik)
JAKARTA – Sholat hajat merupakan amalan sunnah yang dikerjakan saat seseorang memiliki hajat keinginan tertentu berharap dikabulkan Allah SWT.
Menurut para ulama, salah satu kunci agar doa dalam sholat hajat diterima adalah dengan memperbanyak dzikir dan doa yang dianjurkan Nabi Muhammad SAW.
Setelah menunaikan sholat hajat, umat Islam dianjurkan memperbanyak dzikir sebagai bentuk permohonan dan pengharapan kepada Allah agar doanya segera dikabulkan.
Dzikir merupakan sarana untuk mengingat Allah SWT serta menunjukkan ketulusan dan kepasrahan seorang hamba kepada-Nya.
1. Bacaan Dzikir Usai Sholat Hajat
Berikut beberapa bacaan dzikir yang diyakini mustajab dibaca usai sholat hajat, sebagaimana dihimpun Okezone pada Selasa (5/8/2025) :
1. Istighfar
Astaghfirullahal ‘adzim (3x)
Artinya: “Aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung.”
2. Dzikir Tasbih, Tahmid, dan Takbir
Bacaan tasbih, tahmid, dan takbir sangat baik diamalkan usai sholat hajat sebagai bentuk pengagungan kepada Allah SWT.
Tasbih: Subhanallah (dibaca 33 kali)
Artinya: “Maha Suci Allah".
Tahmid: Alhamdulillah (dibaca 33 kali)
Artinya: “Segala puji bagi Allah.”
Takbir: Allahu Akbar (dibaca 33 kali)
Artinya: “Allah Maha Besar.”
3. Ayat Kursi
ٱللَّهُ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلْحَىُّ ٱلْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُۥ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَّهُۥ مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ ۗ مَن ذَا ٱلَّذِى يَشْفَعُ عِندَهُۥٓ إِلَّا بِإِذْنِهِۦ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَىْءٍ مِّنْ عِلْمِهِۦٓ إِلَّا بِمَا شَآءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ ۖ وَلَا يَـُٔودُهُۥ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ ٱلْعَلِىُّ ٱلْعَظِيمُ
Allāhulaa ilāha illā huwal-ḥayyul-qayyūm(u), lāta'khużuhū sinatuw walā naum(un), lahūmā fissamāwāti wamā fil-arḍ(i), mandżalladżī yasyfa'u 'indahū illā bi'idżnih(ī), ya'lamumā baina aidīhim wamā khalfahum, walā yuḥīṭūna bisyai'im min 'ilmihī illā bimāsyā'(a), wasi'a kursiyyuhussamāwāti wal-arḍ(a), walā ya'ūduhū ḥifẓuhumā, wahuwal-'aliyyul-'aẓīm(u).
Artinya: "Allah, tidak ada tuhan selain Dia, Yang Mahahidup lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya). Dia tidak dilanda oleh kantuk dan tidak (pula) oleh tidur. Milik-Nyalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang ada di hadapan mereka dan apa yang ada di belakang mereka. Mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun dari ilmu-Nya, kecuali apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya (ilmu dan kekuasaan-Nya) meliputi langit dan bumi. Dia tidak merasa berat memelihara keduanya. Dialah yang Mahatinggi lagi Mahaagung."