Istilah Bank Emok sudah cukup familiar di kalangan masyarakat karena aktivitasnya yang kerap dianggap berisiko bagi keuangan. Lalu, apa itu Bank Emok?
Apa Itu Bank Emok? Pahami agar Tidak Terjebak Utang. (Foto: MNC Media)
IDXChannel – Istilah Bank Emok sudah cukup familiar di kalangan masyarakat karena aktivitasnya yang kerap dianggap berisiko bagi keuangan. Lalu, apa itu Bank Emok?
Fenomena Bank Emok semakin merajalela di berbagai daerah, terutama di pedesaan dan pinggiran kota. Hal ini terjadi karena masyarakat, terutama ibu-ibu rumah tangga, kesulitan mendapatkan akses ke perbankan resmi. Bank emok menawarkan pinjaman cepat tanpa agunan, yang membuatnya menarik bagi mereka yang membutuhkan dana darurat atau modal usaha kecil.
Meski memberikan kemudahan dalam pinjaman, namun keberadaan bank emok justru memiliki sisi negatifnya. Jika tidak disikapi dengan bijak, Bank Emok ini bisa merugikan ekonomi dan kehidupan sosial masyarakat.
Agar lebih jelas, berikut ini IDXChannel menyajikan penjelasan lengkap mengenai apa itu Bank Emok yang bisa Anda jadikan referensi.
Apa Itu Bank Emok?
Bank Emok adalah istilah yang digunakan di beberapa daerah di Indonesia untuk menyebut praktik pinjaman mikro secara berkelompok. Biasanya praktik pinjaman ini ditujukan kepada ibu-ibu atau kelompok perempuan di desa. Nama "emok" sendiri berasal dari bahasa Sunda, yang berarti "duduk lesehan," karena biasanya transaksi atau pertemuan kelompok peminjam dilakukan dengan duduk bersama di rumah salah satu anggota.
Bank Emok ini sering dijalankan oleh koperasi, lembaga keuangan mikro, atau bahkan rentenir yang menawarkan pinjaman tanpa jaminan dengan sistem tanggung renteng. Artinya, jika ada satu anggota kelompok yang tidak bisa membayar cicilan, maka anggota lain wajib menanggungnya.
Pinjaman Bank Emok umumnya digunakan untuk modal usaha. Meski demikian, para praktiknya pinjaman Bank Emok juga digunakan untuk keperluan darurat keluarga lainnya, seperti untuk biaya anak sekolah hingga biaya berobat bagi keluarga yang sakit.
Jasa Bank Emok biasanya digunakan karena terpaksa dan adanya tekanan ekonomi keluarga yang cukup berat. Di saat banyak kebutuhan, masyarakat seringkali tak pikir panjang untuk menggunakan jasa Bank Emok yang ada di lingkungannya. Apalagi, didukung dengan syarat dan ketentuan yang mudah, tak heran jika Bank Emok seringkali jadi jalan pintas untuk memperoleh dana darurat, tanpa menimbang tingginya bunga pinjaman bahkan risiko jika terjadi keterlambatan yang berakibat pada bunga yang berbunga.
Praktik Bank Emok tentu saja ilegal dan tidak terdaftar serta diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan sehingga seringkali menyulitkan masyarakat yang terlanjur terjerat Bank Emok. Untuk lepas dari jeratan masalah keuangan karena pinjaman yang berbunga dan terus berbunga, biasanya masyarakat akan terlilit utang yang berakibat pada berbagai masalah keluarga yang lebih rumit.
Selain bunga yang cukup tinggi, Bank Emok juga memiliki potensi tekanan sosial jika ada yang kesulitan membayar karena penagihannya dilakukan secara serampangan sesuka hati penyedia pinjaman.
Berikut beberapa bahaya dari Bank Emok yang perlu Anda waspadai.
1. Bunga Tinggi & Cicilan Mencekik
Bank Emok seringkali menerapkan bunga yang sangat tinggi, bahkan bisa mencapai 30-50 persen dalam jangka pendek. Hal ini membuat peminjam harus membayar cicilan besar, yang bisa semakin membebani keuangan mereka.
2. Sistem Tanggung Renteng yang Merugikan
Dalam sistem tanggung renteng, jika satu anggota tidak bisa membayar, anggota lain dalam kelompok wajib menanggungnya. Akibatnya, bisa muncul konflik antar anggota karena ada tekanan sosial untuk membayar utang orang lain.
3. Tekanan & Intimidasi
Beberapa Bank Emok menerapkan metode penagihan yang keras, seperti mendatangi rumah peminjam secara berulang, mempermalukan mereka di depan tetangga, hingga ancaman verbal. Ini bisa membuat peminjam stres dan merasa tertekan.
4. Jeratan Utang yang Berkepanjangan
Karena cicilan tinggi dan jatuh tempo pendek (biasanya mingguan), banyak orang yang akhirnya gali lubang tutup lubang, yaitu meminjam dari Bank Emok lain untuk melunasi utang sebelumnya. Siklus ini bisa membuat seseorang terjebak dalam utang tanpa akhir.
5. Dampak Sosial & Ekonomi
Fenomena ini bisa memicu keretakan rumah tangga akibat beban utang yang makin besar. Tidak sedikit kasus di mana suami dan istri bertengkar karena istri mengambil pinjaman tanpa sepengetahuan suami. Selain itu, ekonomi keluarga juga bisa hancur jika terlalu banyak pendapatan yang habis untuk membayar cicilan.
Itulah penjelasan mengenai apa itu Bank Emok dan bahayanya yang perlu Anda waspadai. Jika Anda membutuhkan dana darurat, Anda bisa mempertimbangkan untuk meminjam di lembaga keuangan yang sudah terdaftar dan diawasi oleh OJK agar lebih aman.