Ambisi Paradise Property (INPP) Bidik Konsumen melalui Proyek Hunian Prestisius

2 months ago 32

PT Indonesian Paradise Property Tbk (INPP) memiliki ambisi menjadi perusahaan property terbesar di Indonesia.

 Dok. INPP)

Ambisi Paradise Property (INPP) Bidik Konsumen melalui Proyek Hunian Prestisius. (Foto: Dok. INPP)

IDXChannel - "Keunggulan tidak pernah terjadi secara kebetulan. Itu adalah hasil dari niat tinggi, usaha yang tulus, dan eksekusi yang cerdas," tulis Aristoteles

Pembangunan di Indonesia terus berkembang pesat seiring dengan meningkatnya kebutuhan infrastruktur, perumahan, dan fasilitas publik. Laiknya sektor lain, properti memiliki peranan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi melalui penciptaan lapangan kerja, serta investasi.

PT Indonesian Paradise Property Tbk (INPP) memiliki ambisi menjadi perusahaan property terbesar di Indonesia. Emiten yang kini dikenal sebagai Paradise Indonesia mengembangkan destinasi gaya hidup di kota-kota besar.

Terkait hal tersebut, CEO INPP Anthony Prabowo Susilo mengaku optimistis melihat bisnis properti tahun ini akan mengalami pertumbuhan yang lebih baik. Hal ini ditunjukkan dengan penyelesaian proyek-proyek tepat waktu serta mencatat kenaikan pendapatan.

"Kami juga banyak belajar dari situasi pandemi beberapa tahun lalu, kendati kinerja bisnis INPP sangat terdampak, patut berbangga seluruh proyek yang dikerjakan bisa tepat waktu dan sukses dipasarkan yang membuat pendapatan perusahaan tetap bisa meningkat," kata Anthony kepada IDX Channel, belum lama ini.

Apabila melihat kinerja pada 2024 lalu, INPP berhasil meraih pendapatan usaha cukup besar, yakni Rp878 miliar. Nilai tersebut tumbuh sebesar 121 persen secara tahunan (Year on Year/YoY).

"Pertumbuhan dari hotel mencapai 24 persen, segmen komersial 6 persen, dan dari penjualan properti meningkat 61 persen," ujarnya.

Raihan itu meningkatkan ambisi INPP untuk memperkuat medan bisnisnya di sektor properti, yang kini tengah mengincar penggabungan elemen perhotelan, pusat perbelanjaan, dan hunian.

INPP mengincar kenaikan okupansi dengan menerapkan strategi yang matang dengan fokus terhadap tenant mix dan spesialis dari sektor apparel, fashion, aksesoris, dan lainnya.

"23 Paskal bahkan mengalami antrean tenant dan ini menjadi dasar bagi kami untuk pengembangan 23 Paskal Extention. Antrian tenant juga terjadi di beachwalk Shopping Center Bali," tutur dia.

Selama lebih dari dua dekade, perusahaan ini telah menunjukkan komitmen kuat dalam menciptakan ruang yang tidak hanya memenuhi kebutuhan pasar, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat dan perekonomian nasional.

"Okupansi rata-rata mal yang kami kelola mencapai 93 persen dan terus meningkat yang menunjukkan tren pemulihan khususnya setelah kita terpukul akibat pandemi Covid-19 beberapa tahun lalu," ujarnya lagi.

Pembangunan dan Proyek Properti

Demi menuntaskan sejumlah proyek properti, INPP telah menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai Rp1 triliun. Nilai tersebut akan dibayarkan pada proyek-proyek prestisius mereka, yakni  Apartemen Antasari Place di Jakarta Selatan, extension 23 Paskal Shopping Center di Bandung, dan 23 Semarang Shopping Center.

Tidak main-main, Direktur Keuangan INPP, Surina, mengatakan menarget pertumbuhan cukup tinggi di 2025 dan tahun-tahun berikutnya sebesar 20 persen. Langkah ini juga dilakukan untuk meminimalisir potensi proyek mangkrak sekaligus memperpanjang rekor mereka sebagai perusahaan dengan one hundred completion track record.

"Pengembangan proyek dengan berlandaskan pada prinsip 4M juga telah menghantarkan INPP sukses mengelola 25 unit bisnis di delapan kota. Bukan hanya proyek properti, INPP terus mendorong pengembangan proyek yang ikonik dan menjadi destinasi dengan kesuksesan 100 persen proyek ter-deliver," Surina.

Langkah inipun menambah daftar panjang perjalanan INPP dalam 10 tahun pertama dengan mengembangkan segmen hospitality dengan brand Harris, Sheraton, Yello, dan Aloft.

Periode berikutnya, tepatnya 2012-2017, INPP mulai menyasar bisnis risel dengan membangun pusat perbelanjaan seperti fX Sudirman, beachwalk Shopping Center di Kuta sebagai pelengkao Sheraton Bali Kuta Resort, dan Paskal Mall Shopping Center di Bandung.

Tidak ketinggalan, sektor residensial juga disambar INPP sejak 2017 lalu dengan mengembangkan One Residence Batam, 31 Sudirman Suites Makassar, dan Antasari Place Jakarta.

Tantangan dalam Industri Properti

Sama halnya dengan kompetitor lainnya, industri properti saat ini tengah menghadapi pelbagai tantangan yang bersampak signifikat bagi sektor hospitality. Sejumlah perhotelan dan pariwisata cukup terpukul ketika masa pandemi menerpa Indonesia.

Paradise Indonesia merespons tantangan ini dengan melakukan efisiensi operasional, seperti pengurangan biaya overhead dan penyesuaian strategi pemasaran. Perusahaan juga fokus pada diversifikasi portofolio dengan mengembangkan proyek-proyek yang sesuai dengan kebutuhan pasar saat ini. 

"INPP akan terus mendorong kinerja bisnisnya untuk mempercepat pertumbuhan dan memberikan nilai tambah bagi seluruh stakeholder. Untuk itu telah disiapkan berbagai aksi maupun strategi untuk meraih pertumbuhan yang lebih pesat di setiap lini bisinisnya," kata Surina.

(YULISTYO PRATOMO)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |