Alasan Syaban Disebut Bulan Shalawat (Ilustrasi/Ist)
JAKARTA - Bulan Syaban memiliki banyak keistimewaan dalam tradisi Islam. Selain menjadi bulan yang mendekati Ramadhan, Syaban juga dikenal sebagai bulan penuh keberkahan karena beberapa peristiwa penting terjadi di dalamnya.
Salah satu yang paling menonjol adalah turunnya ayat perintah bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW, yang termaktub dalam Surah Al-Ahzab ayat 56:
نَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّۗ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا
صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.” (QS Al-Ahzab: 56)
Karena turunnya ayat ini bertepatan dengan bulan Syaban, melansir laman NU, Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki dalam kitabnya Ma Dza fi Sya’ban menyebut, bulan ini layak dijuluki sebagai Bulan Shalawat. Konsep ini semakin diperkuat oleh berbagai ulama lainnya yang juga meyakini Syaban adalah momen istimewa untuk memperbanyak shalawat kepada Nabi Muhammad SAW.
1. Mengapa Syaban Dijuluki Bulan Shalawat?
Ustadz Muhammad Hanif Rahman, dalam laman NU Online menjelaskan, Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki bukan satu-satunya ulama yang menyebut Syaban sebagai bulan shalawat. Pendapat serupa juga diutarakan oleh Ibnu Abi Ashaif Al-Yamani, Imam Shihabuddin Al-Qashtalani dalam kitab Al-Mawahibul Laduniyah, serta Al-Hafizh Ibnu Hajar.
Menurut para ulama ini, ayat tentang shalawat yang turun di bulan Syaban menjadi alasan utama mengapa bulan ini memiliki keistimewaan tersendiri. Dalam Islam, kemuliaan suatu waktu sering kali ditentukan oleh peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalamnya. Oleh karena itu, turunnya perintah shalawat kepada Nabi di bulan Syaban membuatnya semakin bernilai di mata umat Islam.
Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki menjelaskan bahwa dalam Islam, sebuah masa bisa dianggap istimewa karena peristiwa-peristiwa besar yang terjadi di dalamnya. Jika suatu peristiwa memiliki nilai tinggi dalam sejarah Islam, waktu terjadinya peristiwa tersebut juga menjadi berharga. Dengan demikian, karena ayat shalawat turun di bulan Syaban, bulan ini dianggap sebagai bulan yang penuh berkah dan sangat dianjurkan untuk memperbanyak bacaan shalawat.
2. Keutamaan Membaca Shalawat di Bulan Syaban
Membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW. merupakan amalan yang dianjurkan sepanjang waktu. Namun, karena adanya peristiwa turunnya ayat shalawat di bulan Syaban, banyak ulama yang menekankan bahwa membaca shalawat di bulan ini memiliki keutamaan tersendiri.
Berikut adalah beberapa manfaat membaca shalawat yang diyakini oleh umat Islam:
1. Mendapatkan Syafaat Nabi Muhammad saw. Rasulullah SAW. bersabda bahwa siapa pun yang memperbanyak shalawat kepadanya, maka ia akan memperoleh syafaat di hari kiamat.
2. Dikabulkannya Doa Sebelum berdoa, dianjurkan untuk membaca shalawat karena shalawat dapat menjadi wasilah agar doa lebih mudah dikabulkan oleh Allah.