5 Teks Khutbah Jumat Singkat 1 Lembar

6 days ago 16

5 Teks Khutbah Jumat Singkat 1 Lembar

5 Teks Khutbah Jumat Singkat 1 Lembar (Ilustrasi/Okezone/Erha A Ramadhoni)

JAKARTA - 5 teks khutbah Jumat singkat 1 lembar akan diulas dalam artikel ini. Khutbah singkat ini akan memudahkan khatib untuk menghafal maupun membacanya saat menyampaikan pesan yang disampaikan. 

Diketahui, khutbah merupakan salah satu rukun dalam pelaksanaan sholat Jumat. Khatib menyampaikan khutbah untuk para jamaah. 

Khutbah Jumat dianjurkan tidak terlalu panjang. Hal ini agar para jamaah tidak bosan mendengarkan. 

Berikut 5 teks khutbah Jumat singkat 1 lembar, sebagaimana dihimpun Okezone, dari laman NU online, Rabu (9/4/2025):

1. Khutbah Jumat: Pengaruh Alquran dalam Kehidupan Manusia

Khutbah I

الْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ. القَائِلِ فِي كِتَابِهِ الكَرِيْمِ: وَإِذا ما أُنْزِلَتْ سُورَةٌ فَمِنْهُمْ مَنْ يَقُولُ أَيُّكُمْ زادَتْهُ هذِهِ إِيماناً فَأَمَّا الَّذِينَ آمَنُوا فَزادَتْهُمْ إِيماناً وَهُمْ يَسْتَبْشِرُونَ. وَأَمَّا الَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ فَزادَتْهُمْ رِجْساً إِلَى رِجْسِهِمْ وَماتُوا وَهُمْ كافِرُونَ. (التوية: ١٢٤-١٢٥). وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ، نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالتَّابِعِيْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، لَا نَبِيَّ بَعْدَهُ. أَمَّا بَعْدُ فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ المُصَلُّونَ. اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ Hadirin sidang Jumat yang dirahmati Allah

Alquran adalah kitab suci umat Islam yang merupakan sumber hukum dan pedoman kehidupan di dunia. Alquran tidak sebatas bahan bacaan biasa yang melahirkan kebaikan atau pahala dari setiap huruf yang dibaca, akan tetapi Alquran juga merupakan kitab yang harus dibaca dengan penuh keimanan dan kesucian hati agar melahirkan karakter mulia. Imam Ibnu Katsir dalam kitab As-Sirah an-Nabawiyah, juz 2, halaman 33 mengutip kisah Islamnya Umar bin Khatthab yang disampaikan Ibnu Ishaq, bahwa ketika Umar bin Khatthab mendengar Khabbab bin al-Arat membacakan surat Thaha kepada Fatimah bin Khatthab, Umar meminta Fatimah menyerahkan lembaran surat Thaha kepadanya untuk dibaca.

Setelah Umar membacanya, ia berkata, “Betapa indah dan mulia bacaan ini”. Setelah itu, Umar meminta Khabbab menemaninya menghadap Nabi untuk masuk Islam.   Kisah ini menggambarkan bahwa dengan keimanan dan kesucian hati, membaca dan mendengarkan Alquran akan mempengaruhi perilaku seseorang. Hal ini ditegaskan Allah dalam Al-Taubah, ayat 124-125:

  وَإِذا ما أُنْزِلَتْ سُورَةٌ فَمِنْهُمْ مَنْ يَقُولُ أَيُّكُمْ زادَتْهُ هذِهِ إِيماناً فَأَمَّا الَّذِينَ آمَنُوا فَزادَتْهُمْ إِيماناً وَهُمْ يَسْتَبْشِرُونَ. وَأَمَّا الَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ فَزادَتْهُمْ رِجْساً إِلَى رِجْسِهِمْ وَماتُوا وَهُمْ كافِرُونَ  

Artinya, “Apabila diturunkan suatu surah, di antara mereka (orang-orang munafik) ada yang berkata, ‘Siapakah di antara kamu yang bertambah imannya dengan (turunnya) surah ini?’ Adapun (bagi) orang-orang yang beriman, (surah yang turun) ini pasti menambah imannya dan mereka merasa gembira. Adapun (bagi) orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit, (surah yang turun ini) akan menambah kekufuran mereka yang telah ada dan mereka akan mati dalam keadaan kafir.”

Ketika orang beriman membaca dan mendengar Alquran, maka ada perubahan positif di dalam hatinya dengan peningkatan kualitas iman dan implementasi iman dalam bentuk perilaku baik yang mencerminkan Alquran. Alquran juga bisa melahirkan kebahagiaan di dalam hati mereka karena dapat membimbing mereka ke jalan yang benar. Hal ini ditegaskan Syekh Wahbah al-Zuhaili dalam at-Tafsirul Munir, juz 11, halaman 85:

  فَأَمَّا المُؤْمِنُوْنَ فَيَزِيْدُهُمْ نُزُوْلُ القُرْآنِ يَقِيْنًا وِتَصْدِيْقًا وَقُوَّةً دَافِعَةً إِلَى العَمَلِ بِهِ، وَهُمْ أَيْ وَحَالُهُمْ أَنَّهُمْ يَفْرَحُوْنَ بِنُزُوْلِ السُّوْرَةِ لِأَنَّهًا تُزَكِّيْ أَنْفُسَهُمْ، وَتُرْشِدُهُمْ إِلَى سَعَادَتِهِمْ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ  

Artinya, “Adapun orang-orang beriman, maka turunya Alquran akan menambahkan keyakinan terhadap Alquran, pengakuan kebenaran Alquran, dan kekuatan untuk mengamalkan isi kandungan Alquran. Mereka merasa senang dengan turunnya surat Alquran karena dapat membersihkan jiwa mereka dan menunjukkan kepada mereka jalan menuju kebahagiaan di dunia dan akhirat.”

Hadirin sidang Jumat yang dirahmati Allah

Di sisi lain, orang yang tidak memiliki keimanan dan kesucian hati akan menolak kebenaran Alquran. Mereka menganggap bahwa Alquran hanya sebatas bacaan biasa, bahkan mencemooh Alquran sebagai buatan manusia, sebagai karya syair manusia, dan sebagai sihir. Allah menyinggung hal ini dalam surat Al-Nisa’, ayat 140:

وَقَدْ نَزَّلَ عَلَيْكُمْ فِي الكتاب أَنْ إِذَا سَمِعْتُمْ آيَاتِ الله يُكْفَرُ بِهَا وَيُسْتَهْزَأُ بِهَا فَلاَ تَقْعُدُواْ مَعَهُمْ حتى يَخُوضُواْ فِي حَدِيثٍ غَيْرِهِ

Artinya: “Sungguh, Allah telah menurunkan (ketentuan) bagimu dalam Kitab (Alquran) bahwa apabila kamu mendengar ayat-ayat Allah diingkari dan diperolok-olokkan (oleh orang-orang kafir), janganlah kamu duduk bersama mereka hingga mereka memasuki pembicaraan yang lain.”

Suasana hati membuat seseorang dapat menentukan sikap dalam merespons sesuatu. Ketika hati dalam keadaan baik, maka apapun yang datang akan disikapi dengan baik. Alquran adalah mukjizat Allah, akan tetapi untuk menghidupkannya dalam karakter manusia, ia harus bisa membersihkan hatinya dari sifat-sifat buruk. Hal ini senada dengan apa yang disampaikan Syekh al-Sya’rawi dalam Tafsir asy-Sya’rawi atau Khawathirusy Sya’rawi, juz 17, halaman 10517:

فَالقُرْآنُ وَاحِدٌ، لَكِنَّ المُسْتَقْبِلَ لَهُ مُخْتَلِفٌ: هَذَا اسْتَقْبَلَهُ بِنَفْسٍ صَافِيَةٍ رَاضِيَةٍ، وَهَذَا اسْتَقْبَلَهُ بِلَدَدٍ وَقَلْبٍ مُغْلَقٍ، فَكَأَنَّهُ لَمْ يَسْمَعْ، فَالمَسْأَلَةُ مَسْأَلَةُ فِعْلٍ وَقَابِلٍ لِلفِعْلِ، وَسَبَقَ أَنْ مَثَّلْنَا لِذَلِكَ بِمَنْ يَنْفُخُ فِي يَدِهِ أَيَّامَ البَرْدِ وَالشِّتَاءِ بِقَصْدِ التَّدْفِئَةِ، وَيَنْفُخُ فِي كُوْبِ الشَّايِ مَثَلاً بِقَصْدِ التَّبْرِيْدِ، فَالفِعْلُ وَاحِدٌ، لَكِنَّ المُسْتَقْبِلَ مُخْتَلِفٌ

Artinya: “Alquran satu, tetapi yang menerimanya berbeda-beda. Satu orang menerima Alquran dengan hati yang bersih dan penuh keridloan, sedangkan orang lain menerimanya dengan menentang dan hati yang tertutup, seakan-akan ia tidak mendengar Alquran. Oleh karena itu, permasalahannya terletak pada perilaku dan menyikapinya. Sebagai contoh hal tersebut adalah orang yang meniupkan angin dari mulutnya ke arah tangannya di musim dingin atau penghujan untuk menghangatkan tangan, akan tetapi berbeda pada saat ia meniupkan angin dari mulutnya ke cangkir teh untuk mendinginkan air teh. Jadi perilakunya sama, tetapi yang menerimanya berbeda.”

Hadirin sidang Jumat yang dirahmati Allah Semoga Allah selalu memberikan keimanan dan ketenangan hati dalam diri kita agar dapat membaca, mendengar, dan menerima Alquran dengan baik, sehingga kita dapat mengimplementasikan nilai-nilai Alquran dalam kehidupan sehari-hari. Dari ini, semoga kita tergolong orang-orang yang bertakwa di hadapan Allah. Amin, ya Rabbal ‘Alamin.

Khutbah II

الْحَمْدُ لِلّٰهِ. وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ بنِ عَبدِ الله وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ القِيَامَةِ. أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، لَا نَبِيَّ بَعْدَهُ. أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ المُسْلِمُونَ. اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَاعلَمُوا إِنَّ ٱللَّهَ مَعَ ٱلَّذِينَ ٱتَّقَواْ وَّٱلَّذِينَ هُم مُّحْسِنُونَ. قَالَ اللهُ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِىِّ يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ الاَحْيآءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ. اَللّٰهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. اَللّٰهُمَّ انْصُرْ إِخْوَانَنَا فِي فَلِسْطِيْن وَلُبْنَان وَسَائِرِ العَالَمِيْنَ. اَللّٰهُمَّ اجْعَلْ بَلْدَتَنَا اِنْدُونِيْسِيَّا بَلْدَةً طَيِّبَةً وَمُبَارَكَةً وَمُزْدَهِرَةً. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ عِبَادَ اللهِ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُم بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْاهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |