Abdurrahman bin Auf adalah seorang pengusaha yang sukses. Setelah meninggal dunia, dia meninggalkan harta yang jumlahnya tak main-main.
5 Kunci Sukses Berbisnis ala Sahabat Nabi Abdurrahman bin Auf yang Patut Dicontoh. (Foto: MNC Media)
IDXChannel—Simak 5 kunci sukses berbisnis ala sahabat nabi Abdurrahman bin Auf. Cara Abdurrahman bin Auf dapat dijadikan teladan bagi wirausaha untuk mencari keuntungan dengan cara-cara yang baik.
Abdurrahman bin Auf adalah salah satu sahabat Muhammad SAW dan termasuk golongan orang-orang pertama yang menganut Islam. Dia adalah seorang saudara yang kaya raya dan terkenal dermawan, tidak segan-segan mengelurkan harta untuk kepentingan orang lain.
Usai memeluk Islam, Abdurrahman bin Auf sering mengeluarkan hartanya di jalan Allah. Melansir NU Online (17/1), dia pernah menyedekahkan separuh hartanya, yakni 4.000 dinar (pada masanya), lalu dia bersedekah lagi sejumlah 40.000 dinar sebanyak dua kali.
Pada masanya, nilai uang yang dikeluarkan Abdurrahman bin Auf sangatlah besar, yang jika dikonversi dengan nilai uang dinar hari ini mencapai miliaran rupiah. Selain itu, Abdurrahman juga memerdekakan ribuan budak.
Abdurrahman bin Auf adalah seorang pengusaha yang sukses. Setelah meninggal dunia, dia meninggalkan harta yang jumlahnya tak main-main, bahkan untuk skala perekonomian pada masa itu.
Dia meninggalkan harta berupa emas yang ketika dipotong-potong dengan kapak membuat tangan orang yang memotongnya menjadi lelah. Emas itu dibagikan ke masyarakat. Dia mendapatkan harta itu dari peternakannya.
Berdasarkan catatan sejarah, Abdurrahman bin Auf memiliki 1.000 ekor unta, 100 kuda, dan 3.000 ekor domba yang digembalakan di Baqi’. Bagaimana cara Abdurrahman bin Auf berbisnis hingga sukses?
Melansir ‘Konsep Bisnis Abdurrahman bin Auf Radiyallahu ‘Anh Ditinjau dari Fiqih Muamalah dan Sejarah’ yang diterbitkan oleh Haryono dan Yusuf Rifai di STAI Al-Hidayah Bogor (17/1), berikut kunci sukses berbisnis ala sahabat nabi Abdurrahman bin Auf yang bisa diteladani.
5 Kunci Sukses Berbisnis Sahabat Nabi Abdurrahman bin Auf
1. Tidak Gelap Mata karena Harta
Abdurrahman bin Auf pernah ditawari rumah, kebun, dan salah satu istri dari Sa’ad bin Robi’, tetapi dia menolaknya. Dia justru mendoakan Sa’ad bin Robi’ dan minta ditunjukkan di mana pasar berada.
Padahal saat itu dia pergi ke pasar dalam kondisi tidak membawa uang. Penolakan itu bukan karena kesombongan, tapi karena Abdurrahman bin Auf ingin hidup secara mandiri atas usahaya sendiri.
Dari penolakannya itu, dapat disimpulkan bahwa dia percaya pada dirinya untuk berjuang. Dia juga memiliki keahlian bisnis yang mumpuni, sehingga dia tidak merasa bahwa harta yang ditawarkan itu adalah sesuatu yang sangat berharga dan mustahil diraih.
Seperti diketahui, pada umumnya orang akan menerima tawaran harta secara cuma-cuma, dengan alasan belum tentu mereka mampu mendapatkan kesempatan yang sama dua kali. Namun Abdurrahman bin Auf justru bersikap sebaliknya.
2. Tidak Menjual secara Kredit
Abdurrahman bin Auf tidak melakukan jual beli dengan pembayaran secara kredit. Dia selalu bertransaksi secara tunai. Perputaran uang dari pembayaran tunai lebih terjamin dan lebih cepat. Dia juga tidak mengajukan pinjaman untuk berbisnis.
3. Laba Kecil Tidak Masalah
Abdurrahman bin Auf bukanlah saudara yang mementingkan margin keuntungan. Baginya, keuntungan sekecil apa pun tetaplah sebuah keuntungan yang patut diterima dan disyukuri.
Dia berprinsip bahwa keuntungan dari bisnis tidak harus banyak. Ekspektasinya dalam berbisnis lebih ditekankan pada barang yang cepat laku. Prinsipnya ini dapat dipahami dan tetap relevan dipraktikkan pada zaman modern.
Barang yang dijual dengan harga mahal relatif lebih lama terjual, karena harga tersebut tidak dapat dijangkau semua segmen konsumen. Sementara barang yang dijual dengan harga murah, akan lebih cepat terjual karena terjangkau bagi semua kalangan.
Oleh sebab itu, diriwayatkan bahwa volume penjualan usaha Abdurrahman bin Auf berjumlah besar. Karena dia tidak ‘pilih-pilih’ mematok persentase keuntungan, dan yang penting keuntungannya itu berkelanjutan.
4. Tidak Jual-Beli Barang Cacat
Abdurrahman bin Auf sangat memperhatikan kualitas barang dagangannya. Dia tidak mau membeli dan menjual barang yang cacat mulut. Menjaga kualitas produk tak ubahnya investasi kepercayaan pada konsumen di masa mendatang.
5. Mengharapkan Berkah
Ketika usahanya telah sukses dan dia menjadi orang yang kaya raya, Abdurrahman bin Auf tak segan-segan menyedekahkan hartanya di jalan Allah untuk membantu kaum muslim. Dia juga tetap menjalankan bisnisnya dengan prinsip-prinsip baik dan tidak melanggar syariat.
Itulah 5 kunci sukses berbisnis ala sahabat nabi Abdurrahman bin Auf yang dapat diteladani.
(Nadya Kurnia)