Meskipun umat muslim berpuasa selama sebulan penuh, pengeluaran saat bulan Ramadan justru berpeluang untuk membengkak.
5 Biaya Tak Terduga saat Ramadan dan Tips Mengelolanya agar Pengeluaran Tidak Bengkak. (Foto: Freepik)
IDXChannel—Terdapat 5 biaya tak terduga saat Ramadan yang patut diwaspadai. Meskipun umat muslim berpuasa selama sebulan penuh, pengeluaran saat bulan Ramadan justru berpeluang untuk membengkak karena biaya-biaya ini.
Pengeluaran saat bulan puasa sewajarnya menurun, sedikit atau banyak, karena aktivitas makan siang dan membeli jajanan serta minuman di siang hari otomatis berkurang. Namun ada sejumlah aktivitas lain yang sering dilakukan saat Ramadan.
Aktivitas ini memerlukan biaya, yang jika tidak dikontrol dapat membuat pengeluaran justru membengkak dari bulan-bulan normal. Berikut ini adalah 5 biaya tak terduga saat Ramadan dan tips mengaturnya agar tidak boncos.
5 Biaya Tak Terduga saat Ramadan
1. Buka Bersama
Buka bersama atau bukber adalah kegiatan yang boleh dibilang sangat sering dilakukan saat Ramadan. Buka bersama biasanya menjadi ajang reuni atau temu kangen dengan teman-teman yang sudah lama tidak Anda temui.
Menjelang magrib, restoran-restoran di mal pasti penuh dengan meja yang telah direservasi, juga oleh orang-orang yang berbuka puasa di tempat tanpa agenda buka bersama.
Kegiatan ini tentu memerlukan biaya, terlebih jika Anda dan teman-teman berbuka bersama di restoran. Satu atau dua kali buka bersama tidak masalah, tetapi jika tiap minggu dilakukan, pengeluaran jadi bengkak.
Agar pengeluaran tetap terkontrol, Anda dapat berbuka bersama di rumah dengan menyiapkan makanan sendiri atau membeli makanan yang lebih rumah.
2. Berburu Takjil/Ngabuburit
Saat Ramadan, akan ramai pedagang menjajakan makanan takjil di pusat-pusat keramaian. Takjil adalah istilah untuk merujuk makanan ringan dan minuman segar untuk berbuka puasa.
Harganya mungkin murah saja, tetapi jika Anda membeli takjil setiap hari, pengeluaran justru bisa lebih boros dibanding bulan-bulan normal. Agar pengeluaran dapat ditekan, Anda bisa membuat takjil sederhana sendiri di rumah dan hanya membeli takjil di luar sesekali.
3. Belanja Lebaran
Menjelang Idul Fitri, biasanya rumah tangga akan berbelanja besar-besaran untuk memasak hidangan hari raya. Menu makanan saat hari raya biasanya lebih mewah dibanding hari-hari biasa.
Adapun menu yang umum disajikan saat Idul Fitri adalah ketupat, opor ayam, sayur labu, kue nastar, kue putri salju, aneka minuman segar, dan beragam hidangan tambahan lainnya untuk menjamu keluarga besar dan tamu.
Kue kering adalah kudapan wajib yang sering disajikan saat hari raya. Harga belinya juga sudah tidak murah, satu toples kini bisa dihargai lebih dari Rp50.000. Anda bisa mengakalinya dengan membuat kue kering sendiri, atau menyajikan snack ringan lain yang murah.
Selain belanja makanan, biasanya umat muslim juga berbelanja baju baru. Ada juga yang membeli baju baru secara seragam. Pengeluaran biaya baju baru juga patut diwaspadai agar tidak membengkak.
4. Ongkos Mudik
Setelah sebulan berpuasa, umat muslim biasanya akan mudik atau pulang ke kampung halamannya. Bisa dengan pesawat, kereta, bus, atau mobil pribadi. Semua moda transportasi membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
Tarif tiket perjalanan saat mudik biasanya lebih mahal beberapa kali lipat dibanding tarif bulan-bulan normal. Pulang kampung dengan mobil pribadi pun membutuhkan biaya untuk bensin dan tarif tol.
5. Amplop Lebaran
Saat hari raya, umat muslim juga memiliki tradisi berbagi uang kepada kerabat terdekat, terutama saudara-saudara yang masih bersekolah dan belum bekerja. Jika Anda berasal dari keluarga besar, maka pengeluaran amplop lebaran yang harus disiapkan jumlahnya lebih besar pula.
Agar gaji dan THR lebaran tidak seketika habis, siapkan sebagian uang amplop satu bulan sebelum mulai berpuasa. Untuk lebaran tahun 2025, Anda bisa menyiapkannya dengan gaji selama bulan Februari.
Itulah 5 biaya tak terduga saat Ramadan yang patut diwaspadai berikut tips mengelolanya agar pengeluaran tidak membengkak.
(Nadya Kurnia)